KISAH PILU KRT SUMODININGRAT DI GEGER SEPEHI (saat ini ada orang tega memalsukan makamnya dan sejarahnya)

Salam hormat..

Di bawah ini adalah terjemahan dari Babad Bedah Ing Ngayogyakarta, karya Pangeran Arya Panular. #sejarah #indonesia #babad #jogja #gegersepehi #krtsumadiningrat #sultan #inggris #mangkunegaran DARI PUPUH 21–33 21. Anak dan cucu2nya beserta segenap prajuritnya. Membawa meriam dan perlengkapannya, Sudah menjadi takdir, (akan janji) kesetiaan Sumodiningrat

22. (Meski) ditinggalkan pasukan tercerai berai, (Karena) menghadapi musuh yg kuat, Dan berita sdh tersebar, jika kraton sdh jebol pertahannya, kemudian semua kocar-kacir, tidak ada kesempatan lagi untuk berbenah.

23. Jika tertangkap musuh dihabisi, disiksa oleh musuh. Banyak yg mati dan terluka, Sang Pangeran Wedana merangsek ke dalam Istana, mencari para pengikut dan Raden Sumodiningrat.

24. Kelakuan konyol orang2 Terhadap para pembesar jogja, Masih dibuat candaan, kaki diinjakkan ditumpangkan ke paha, hingga Pangeran merasa sangat marah, dibuat mainan dan candaan.

25. Kemudian Terpikirlah, Untuk mendobrak pintu rumah sang Pangeran, Menyuruh pasukannya, menggeledah masuk sampai ke semua bagian, Tapi Pangeran (Sumodiningrat) tdk ditemukan. Sekertaris kemudian mencarinya ke masjid dan mendapatkannya

26. Seberapapun beraninya, (ketika) dikerubuti dan dihujani senjata terus menerus tanpa henti, Seberapapun kuatnya, ketika dikeroyok dr segala arah, Pada akhirnya Raden Sumodiningratpun wafat, Pasukannya sdh tercerai berai.

27. Sekertaris tidak sampai hati, melihat leher terkena pedang, tidak sampai putus, pakainnya sdh dijarah rayah, Kemudian menyuruh sekretaris yg membunuhnya, sbg kehormatan bagi Panglima Perang.

28. Bersegera pergi kemasjid, Melihat kondisi sang Raden Sumodiningrat yg sdh wafat, Terbata2 Raden berucap : Kamu sdh mati kaku, makanya jangan sok berani, (meskipun) jadi Panglima Perang

29. Kemudian Pangeran memerintah cepat, Kepada bala tentaranya. Perintahnya kpd sekretaris Inggris Supehi, diberi hak menjarah rayah Sumodiningratan, semuanya dijarah

30. Rumahnyapun tidak luput, setelah dijarah dan dibakar, Hingga api berkobar besar menyala2. (Menjadi) tanda pengingat bagi sang Pangeran dan anak cucunya

31. Yang tinggal mayat2 yang kemudian diambil oleh kerabat dan teman2 yg mengasihi, Sudah sesaat waktu meninggal, Kemudian dikebumikan di jejeran (97a) Demikian kanjeng Pangeran Panglima Wedana sdh berkata kepada sekertarisnya.

32. Kepada Tuan Jenderal di Loji, Bersuka gembira ria, Sumodiningrat sudah mati, (Istananya) dijarah rayah dan dibakar. Sekretaris yg menulis. Tuan jendral pun menyudahi. Pangeran dan adiknya sdh wafat.

33. Kepada sultan yg baru, bersyukur masih diberikan keselamatan. Kepada (mu) sekretaris, berdoalah, doakan masuk ke dalam surga-Nya. Kemudian beranjak ke kantornya sang Prabu, ketemu Sultan Muda.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *