Sebetulnya jika Kyai NU yang sepuh mau melakukan tabayun berdiskusi dengan Kyai Imad dan tidak jumawa merasa benar, harusnya tidak perlu ada statemen keluar seperti yang dikeluarkan oleh K.H Miftahul Akhyar
Previous PostMembongkar Gus Rumail Abbas : “Arobi” Bukan “Garbi”
Next PostSUNAN AMPEL PELETAK ISLAM NUSANTARA, Tinjauan Sanad dan Nasab Penyebar Islam Abad 15 Masehi
Related articles
Ketika “Pakar Geneologi dan DNA” ala Klan Ba’alwi Ngomong, Ilmu pengetahuan dan Logika Jadi Korban!
ownerDes 12, 2024