“Tidak Ada Kejahatan Yang Sempurna (No Perfect Crime), Setiap Yang Bergerak Pasti Meninggalkan Jejak !”
(EDMUND LOCKARD, Bapak Ilmu Forensik Modern)
DNA FINGERPRINT
Penemu DNA Sidik Jari atau DNA Fingerprint, yaitu SIR ALEC JEFFREYS seorang ilmuwan genetik dari Universitas Leicester Inggris. Penemuan yang asalnya tidak disengaja tersebut, kini telah begitu berjasa bagi dunia.
Kisah ini dimulai mirip NEWTON yang kejatuhan buah apel di kepalanya untuk mendapatkan ‘ilham’ Teori Gravitasi. Bersama asistennya Vicky Wilson pada tahun 1984, Jeffreys sedang mempelajari gen manusia pembuat protein otot mioglobin yang dibandingkan dengan anjing laut. Saat itulah mereka mendapatkan seuntai panjang DNA berulang di bagian tengah gen. Dan untaian itu ketika dibandingkan dengan individu lainnya memiliki perbedaan, tidak ada yang sama. Sebagaimana sidik jari manusia tidak ada yang sama dari seluruh manusia yang pernah ada. Maka ini bisa digunakan untuk mendapatkan jejak khusus seseorang. Tapi hal ini jelas lebih presisi dan bisa diandalkan, karena DNA ada di seluruh bagian tubuh kita. Sedangkan sidik jari tangan pastinya memiliki kelemahan. Terutama bagi yang jarinya tidak utuh atau pelaku kriminal yang sengaja memakai kaos tangan agar tidak meninggalkan jejak sidik jarinya.
DNA fingerprinting adalah salah satu sistem metode identifikasi terbaik untuk hampir semua makhluk hidup. Metode ini didasarkan pada setiap makhluk hidup memiliki sekuen DNA unik yang menjadi ciri khas dari makhluk hidup tersebut. Sehingga dengan menggunakan metode ini kita dapat mengidentifikasi dan membedakan antar makhluk hidup. Metode ini telah banyak digunakan pada bidang forensik, tes keturunan, dan molekular arkeologi. (https://genecraftlabs.com/dna-fingerprinting-dan-aplikasinya/).
Kesimpulannya, Jeffreys menemukan serangkaian satelit mini yang berisi perulangan kode DNA dan ukuran yang berbeda pada tiap individu. Misal kode G-A-T-A atau G-C-T-A untuk tiap individu pada koordinat tertentu, bisa berulang beberapa kali dengan panjang yang berbeda. Ingat, DNA hanya terdiri dari 4 ‘huruf’ : ATGC, Adenin, Timin, Citosin dan Guanin. Demikian juga di koordinat yang lainnya, terjadi mikro satelit yang berbeda pula. Pada akhirnya Jeffreys meninggalkan penelitian awalnya dan fokus pada temuan barunya ini. Dan itu keputusan yang benar. Memilih fokus pada sesuatu yang nilai manfaatnya dirasa jauh lebih besar.
Sebelum DNA Fingerprint ditemukan, dikenal namanya DNA Sampah. Yaitu untaian DNA yang tidak jelas fungsinya. Beda dengan untaian DNA Gen. Sebagaimana kita ketahui, untaian DNA yang menginformasikan resep untuk membuat protein disebut GEN. Dan selanjutnya protein-protein inilah yang akan membentuk seluruh jaringan tubuh kita dari ujung rambut hingga ujung kaki. Semua bekerja dengan teratur dan rapi, seperti mesin perakitan yang sangat canggih. Bahkan Maha Canggih. Dan untaian DNA Sampah yang ada di semua kromosom dan dulunya tidak jelas fungsinya tersebut, ternyata kini dapat menjelaskan banyak hal. Salah satunya, yaitu pada koordinat tertentu akhirnya dapat dipetakan sebagai penanda DNA Fingerprinting.
UJIAN DRAMATIS BAGI SANG PENEMU
(Dinukil dari GENOM, Matt Ridley, Bab Kromosom 8)
Pada tanggal 2 Agustus 1986, tubuh seorang siswi SMU ditemukan di antara semak-semak berduri di desa Narborough Leicestershire Inggris. Dawn Asworth, umur 15 tahun, diperkosa dan dicekik hingga tewas. Seminggu kemudian, polisi menangkap pemuda Richard Buckland, pegawai Rumah Sakit. Dalam pemeriksaan, dia mengaku telah membunuhnya, dan masalah kelihatannya langsung beres. Buckland pun sudah siap untuk dikirim ke penjara. Namun tugas polisi adalah menjernihkan masalah karena telah terjadi pembunuhan serupa pada 3 tahun silam dengan modus yang sangat mirip. Pada gadis bernama Lynda Mann, umur 15 tahun, diperkosa dan dicekik, berasal dari Narborough pula. Akan tetapi untuk yang ini, Buckland menolak mengakui pembunuhan Lynda.
Cerita tentang terobosan sidik jari Alec Jeffreys pun sampai ke jajaran kepolisian Leicester. Apalagi dia bekerja sekitar 15 km dari TKP. Dan polisi bertanya apakah Jeffreys bersedia membantu dan memastikan kebersalahan Buckland dalam kasus Lynda. Dan dia bersedia. Maka polisi pun memberikan sampel darah Buckland dan sperma yang didapatkan dari tubuh kedua gadis tersebut.
Dan hasilnya? Sungguh mengejutkan !!!
Ternyata Buckland bukan pembunuh kedua gadis tersebut. Polisi dibuat kaget dan menolak keras, serta menuduh JEFFREYS membuat KESALAHAN. Dan Jeffreys pun mengulangi lagi pemeriksaannya, yang mana kali ini dibantu oleh Laboratorium Forensik Pusat. Dan hasilnya tepat sama seperti sebelumnya. Meski enggan, polisi terpaksa melepaskan Buckland. Untuk pertama kalinya seorang terdakwa dibebaskan berkat urutan DNA !
Hasil pemeriksaan membuktikan bahwa sperma di kedua tubuh gadis tersebut adalah sama, tapi berbeda dengan urutan DNA di darah Buckland. Artinya kedua tragedi tersebut dilakukan oleh orang yang sama dan masih bebas berkeliaran.
Polisi yang kalap segera bertindak dan melakukan uji darah kepada 5.500 pria di Narborough untuk mencari sidik jari genetik pelaku. Ternyata masih nihil. Posisi Jeffreys dengan keyakinan ilmiahnya tentu saja mendapatkan banyak sorotan, namun dia tidak goyah. Dan seorang saintis yang mendasari ilmunya dengan kajian empiris serta matematis, pasti memiliki keyakinan ilmiah sangat kuat. (Beda dengan tukang ramal, tukang ‘ndawir’, atau tukang rontgen kuburan yang banyak gentayangan di negeri ini !)
Hingga hampir 1,5 tahun kemudian, seorang pekerja pabrik roti bernama Ian Kelly bercerita kepada teman-temannya bahwa dia pernah menjalani uji darah meskipun tempat tinggalnya jauh dari Narborough. Dan dia melakukannya untuk menggantikan COLIN PITCHFORK, teman sepabriknya. Penuturan Kelly yang lugu tersebut diceritakan teman-temannya ke polisi. Setelah ditangkap PITCHFORK dengan cepat mengakuinya. Bukan karena ksatria atau gagah, melainkan karena dia tidak bisa mengelak lagi bahwa sampel darahnya sama dengan berbagai mikro satelit urutan DNA di sperma kedua korban tersebut. Akhirnya PITCHFORK dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 23 Januari 1988.
Segera DNA Fingerprint menjadi cerita keberhasilan yang luar biasa. Dan menjadi momok bagi para penjahat. Karena segala jejak jaringan tubuh dapat dipastikan tingkat presisinya dengan menakjubkan. Termasuk sampel kecil sekalipun macam ingus, ludah, rambut ataupun tulang dari tubuh yang sudah lama mati.
Pemeriksaan sidik jari genetik, kini telah maju sekali dalam dasawarsa pasca Kasus Pitchfork. Di Inggris saja pada pertengahan 1998, 320.000 sampel DNA telah dikumpulkan oleh Forensic Science Service. Dan mampu menjerat 28.000 orang, serta membebaskan yang tidak bersalah hampir 2x lipatnya.
“LIHATLAH BAGAIMANA SAIN TELAH MENJADI ALAT KEADILAN TUHAN !!!”
Seluruh alam semesta, segala materi dan dimensi, seluruh ruang dan waktu, beserta hukum-hukum alam yang menyertainya, Tuhanlah yang menciptakannya. Tugas kita adalah mensyukurinya, dengan mempelajari dan kemudian memanfaatkannya untuk menjadi kebajikan bagi alam semesta. Dan bukankah itu juga Tugas Suci dari Kerasulan, yaitu untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam?
Kini teknik tersebut telah disederhanakan sedemikian rupa, sehingga lokasi satelit mini yang digunakan cukup sebuah saja. Tidak perlu banyak seperti sebelumnya. Namun satu lokasi yang dipersempit tersebut makin dikembangkan sehingga mampu menghasilkan kesimpulan yang jauh lebih canggih. Sesuai panjang dam urutan pengulangannya, mampu menjadi semacam BARCODE yang khas bagi semua organisme. Dan kita pun memiliki BARCODE tersebut, sebuah pengenal DNA Fingerprint yang khas. Yang tidak akan dimiliki seluruh manusia yang telah dan akan ada di muka bumi. Inilah wujud Keagungan Tuhan. Dari teknik ini bisa memastikan identifikasi jenazah perang yang sudah hancur, termasuk memastikan sperma siapa pada skandal Monica Lewinsky demgan Presiden Bill Clinton. Juga mengidentifikasi keturunan Thomas Jefferson, Presiden Ke-3 Amerika Serikat yang wafat di tahun 1826.
Ketenaran puncak dari DNA Fingerprinting ini ketika digelar secara komersil, untuk mendeteksi orang tua kandung dan anaknya. Sehingga banyak rahasia dan kebenaran terungkap karenanya.
Tidak saja pada manusia, DNA Sidik Jari ini juga telah digunakan pada hewan. Misal menentukan pejantan mana yang telah membuahi betinanya dan lain sebagainya.
Selengkapnya bisa dipelajari Penanda Genetik pada tautan berikut : https://en.wikipedia.org/wiki/Genetic_marker.
MEMBUKA KEDOK MALING NASAB
Puncak dari Agama adalah AKAL, demikian kata Sayyidina Ali. Jadi hanya orang yang berakal sehat yang akan bisa menerima agama dengan mulia dan paripurna. Berkali-kali di dalam Al Quran, Allah mengingatkan kita untuk selalu berpikir, menggunakan akal sehat serta bertafakur terhadap segala sesuatu.
Untuk Afala Ta’qilun (apakah kamu tidak menggunakan akalmu) diulang 49x. Ini belum perintah yang lainnya terkait proses kognitif. Afala Tatafakkarun (apakah kamu tidak memikirkan), Afala Tubshirun (apakah kamu tidak melihat), Afala Yandzurun (apakah kalian tidak memperhatikan), Afala Tadrusun (apakah kamu tidak belajar), dan Afala Yatadabbarun (apakah mereka tidak merenung).
Tanpa mau menggunakan akalnya, sesungguhnya dia bukan menyembah Tuhan tapi menyembah Setan. Itulah kenapa bermabuk-mabukan dan segala hal yang menghilangkan kesadaran sangat diharamkan di dalam Islam. Karena berpotensi kehilangan akal sehat tersebut. Kehilangan akal sehat adalah awal dari segala kejahatan dan ketersesatan. Termasuk juga tidak mau berpikir sehat atas segala doktrin sesat tanpa pembuktian ilmiah, contohnya mengaku CUCU NABI padahal YAHUDI KHAZARI.
Kembali kepada penggunaan Uji Tes DNA, selain mampu secara presisi membuktikan pelaku kriminal, juga presisi untuk membuktikan garis keturunan dan kekerabatan. Contoh paling heboh pada kasus Motivator kelas wahid, MARIO TEGUH. Beliau menolak mengakui KISWINAR sebagai anaknya. Dan publik pun akhirnya memberikan dukungan kepada KISWINAR sekaligus hukuman moralnya bagi Sang Bapak. Ketika secara uji genetik Kiswinar terbukti anak biologis Mario Teguh. Sejak saat itu pamor Sang Motivator yang hebat dan luar biasa dalam menasihati publik menjadi merosot drastis. Manakala perbuatannya ternyata terbukti tidak seindah bahkan berkebalikan dengan narasi bijaknya. Terus terang, penulis adalah pengagum berat beliau secara kepiawaian bernarasi.
https://news.republika.co.id/berita/oh6qhr365/polisi-hasil-dna-kiswinar-anak-mario-teguh
Uji test DNA sendiri selain presisi untuk garis keturunan pendek melalui DNA Sidik Jari, juga sangat presisi untuk garis keturunan jauh. Terutama melalui garis ayah dengan memakai Kromosom Y yang dinamakan Y-DNA. Karena kromosom Y yang sifatnya non rekombinan. Mampu melacak ribuan tahun hingga Nabi Adam AS. Termasuk juga mutasi dan migrasi keturunannya hingga sampai masa sekarang.
(https://www.news-medical.net/health/What-is-the-Y-Chromosome.aspx)
Selain Y-DNA, ada mt-DNA yang juga presisi dari garis ibu (DNA di mitokondria yang khas dari garis ibu kita).
Dan untuk deteksi garis parental, gabungan ayah dan ibu, menggunakan autosomal DNA (22 pasang kromosom autosom dari ayah & ibu, dan ditambah Kromosom X). presisi maksimal hingga 7-8 generasi. Ini karena sifat kromosomnya yang rekombinan, artinya saling berkombinasi untuk membentuk fenotip atau fisik kita. Itulah kenapa diantara 2 saudara kandung sering presentase ras-nya tidak sama. Bisa jadi sang kakak lebih banyak mewarisi gen nenek dari ibunya yang Afrika. Sementara adiknya lebih banyak mewarisi gen nenek dari ayahnya yang Skandinavia.
(https://www.legacytree.com/blog/introduction-autosomal-dna-coverage)
Sedangkan untuk Kromosom X juga mempengaruhi fenotip. Karena selain memiliki 867 gen, juga dapat membawa kelainan genetik bawaan seperti buta warna dan hemofilia.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557383/)
Kini begitu nyaris presisi dan terpetakannya DNA manusia, hingga DNA Sampah pun sudah diketahui fungsi dan perannya.
(https://www.sciencedaily.com/releases/2021/10/211018140504.htm)
Sehingga sulit bagi siapapun mencoba mengaku kekerabatan kepada seseorang ketika harus berhadapan dengan Tes DNA. Bukan hanya sebagai momok, tetapi HANTU yang menakutkan bagi mereka para pembangkang Catatan TUHAN !!!
KASUS KLAN BA’ALWI YAMAN
Apalagi Klan Habaib Ba’alwi Yaman, yang mengaku garis lurus laki-laki (paternal) ke Imam Husein bin Ali. Sungguh amat sangat mudah sekali untuk mendeteksi dan membatalkannya !!! Karena berhubungan dengan Kromosom Y garis ayah yang sangat stabil. Dengan terpetakannya banyak ras termasuk studi keturunan dari jalur Ibrahim AS baik jalur Ishaq maupun Quraisy yang saling berkesesuaian memiliki kakek moyang yang sama serta deteksi lini masa waktunya (TMRCA, time to most recent common ancestor). Maka sulit bagi MALING NASAB NABI untuk masuk dan menyusup. Apalagi Haplogroup Y-DNA nya saja bukan J1, malah G2. Arab saja bukan, mustahil jadi keturunan Ibrahim & Quraisy garis laki-laki.
Saran penulis, lebih baik mereka sungguh-sungguh beristighfar untuk bertaubat. Juga memintakan maaf untuk seluruh leluhurnya yang khilaf. Yang darinya asal awalan mengglorifikasi pengakuan nasab kepada Nabi dengan cara yang batil. Tak lupa meminta maaf kepada NABI MUHAMMAD dan SAYYIDATUNA FATIMAH juga. Kenapa? Karena meyakini keturunan garis laki-laki diluar Haplogroup J1 sama juga menuduh Bunda Fatimah Azzahra binti Rosul memiliki suami lain yang berhaplogroup Y-DNA G2 !!!
Padahal yang menikahkan Fatimah dan Ali adalah Baginda Nabi sendiri, dan Azzahrah wafat 6 bulan pasca Nabi dan tidak pernah bercerai dengan Ali. Artinya anak laki-laki mereka yaitu Hasan dan Husein pastilah DNA Kromosom Y-nya adalah J1 dan memiliki jejak Ali hingga Ismail bin Ibrahim AS. Ini persoalan serius, apabila masih bandel mengaku keturunan paternal ke Imam Ali, berarti menuduh Bunda Fatimah pernah hamil diluar dengan Ali !!!
Kurang dosa apa lagi yang lebih besar daripada menodai Keluarga Nabi dan menistakan Putri kesayangan Nabi ?!?
Apabila kasusnya dibalik sekarang. Misal ada OKNUM HABAIB punya anak laki-laki yang setelah tes DNA tidak sama dengan dirinya, juga dengan saudara kandungnya yang laki-laki, atau dengan paman dan kakeknya yang garis laki-laki, apakah dia masih bisa tidur nyenyak dan tidak penasaran dengan istrinya?!? Mari berpikir dengan akal sehat dan bersikap adil kepada diri sendiri !!!
Dan kini, ada pembela gigih Klan Habaib Ba’alwi mencoba bermain penyesatan logika serta simulasi adu domba. Melempar pertanyaan, bagaimana dengan banyak klan yang mengaku ahlil bait Nabi ternyata Haplogroupnya bukan J1?!?
Semisal AL IDRISI yang E? Apakah penulis berani membatalkan nasab mereka kepada Nabi?
Untuk menghadapi pertanyaan fait accomply yang menggelikan itu, penulis akan menjawab :
Kaidah pencatatan keluarga Nabi di Naqobah Internasional, tetap mengakui garis perempuan dan tidak harus lurus laki-laki. Jadi wajar misal ada keluarga Al Idrisi di Afrika Utara banyak yang dinikahi suku Ber-Ber yang haplogroup E. Mungkin saja keluarga Al Idrisi di Indonesia akhirnya berhaplogroup O karena nenaknya yang syarifah dinikahi pribumi laki-laki Nusantara. Dan ini bukan hal yang aneh, tapi mulia karena berbicara PEMBAURAN DAN KESETARAAN, bukan RASISME.
Mereka yang menjadi pembela Ba’alwi rata-rata pemuja Patriarkhisme, nasab keturunan laki. Padahal pola berpikir ini adalah peninggalan jahiliyyah yang dikoreksi oleh Nabi & Islam. Hingga nasab Nabi pun ditakdirkan turun melalui garis perempuan (Fatimah).
Misal ada seseorang yang catatan nasabnya lurus laki-laki ke Imam Ali, tetapi hasil test DNA nya ternyata tidak berhaplogroup J1-FGC10500. Maka penulis memberikan saran agar bermawas-diri, dan mengkaji ulang susunan nasabnya. Siapa tahu ada distorsi di masa silam terselip melalui leluhur perempuan yang tidak tercatat atau sengaja dilompati. Dan dalam tradisi dominasi laki-laki di masa silam, hal itu dianggap wajar namun menjadi masalah di masa sekarang.
Contoh: Di masa silam, Kyai Y adalah putra dari ibunya Nyai X yang putri dari Kyai Z, maka kadang di masa itu disingkat Y bin Z. Atau, seorang santri yang brilian kadang diakui sebagai putra gurunya, bahkan dinikahkan dengan putrinya. Saking masyhurnya disebutkan si santri adalah putra kyainya tersebut, padahal menantu. Sejatinya tidak perlu memaksakan harus garis lurus laki-laki, karena ibu kita 3x lebih utama dibanding ayah sebagai ladang kebaktian seorang anak. Jadi kedudukannya tetap harus dimuliakan pula dalam catatan nasab kita.
Tanggapan terakhir kepada oknum pembela BA’ALAWI tersebut adalah, hentikan narasi dan omong kosongmu. Dari segala sudut kajian anda sudah tidak menemukan ruang akal sehat. Yang ada hanya membangun narasi bertahan, berkelit dan penyesatan logika. Kelak sejarah akan menilai manusia yang model begini sebagai pecundang dan Sampah Peradaban. Bagaimanapun mem-PHP orang tetap berdosa, walau obyeknya kaum penipu juga. Banyak jalan untuk beraktivitas yang lebih baik dan beramal sholeh di sisi Tuhan.
Sebagai catatan, kini Mahkamah Konstitusi pun memberi ruang TES DNA untuk pembuktian status anak biologis, melalui PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU -VIII/2010. Walaupun dalam pelaksanaannya masih debatable, namun poin pentingnya, status biologis keturunan bisa dibuktikan dengan sangat terpercaya melalui Ilmu Genetika atau hasil tes DNA.
Akhirul kalam, TES DNA adalah BERKAH bagi kaum BERIMAN DAN BERAKAL, namun HANTU YANG MENGERIKAN bagi para KRIMINAL dan MALING NASAB !
Tidak ada kejahatan yang sempurna, semua yang bergerak pasti meninggalkan jejak !!!
Wassalamu’alaikum wr.wb., Salam Sejahtera dan Rahayu Nusantaraku !!!
Brang Wetan, 19 Maret 2024
(KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT)