Waliyullah Bukan Orang Gila
Awas..!!! sekarang ini banyak sekali wali-wali gadungan yang bergentayangan mencari mangsa. Memang zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang gila permanen (ODGJ) yang dianggap serta di branding sebagai Waliyullah hingga ke derajat Wali Qutub. Bicaranya saja tidak beres, shalatpun hanya bila sempat, mengapa tiba-tiba dikultuskan dan diangkat menjadi Waliyullah???
Adapun ciri-ciri Waliyullah yang benar telah Allah SWT kabarkan sendiri dalam kitab-Nya yang mulia, yakni Al-Qur’an petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, juga telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. Sehingga sudah selayaknya dan semestinya kaum muslimin mencoba untuk mempelajari ciri-ciri Waliyullah dari 2 sumber petunjuk yang meluruskan ini.
Untuk menjadi Waliyullah, seseorang itu haruslah mencintai dan dicintai oleh Allah SWT. Lalu bagaimana cara seseorang itu bisa mendapatkan kecintaan Nya? Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya,
“Katakanlah (hai Muhammad), jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintaimu…” (Q.S. Ali Imran, ayat 31).
Ayat ini menerangkan bahwasannya syarat pertama seorang itu untuk bisa menjadi Walinyullah adalah ia mengikuti ajaran Rasulullah SAW selama hidupnya dengan istiqomah. Karena dengan mengikuti jalan hidup Rasulullah lah cinta Allah SWT dapat ia miliki.
Sehingga menjadi mustahil seseorang yang meninggalkan syariat Nabi Muhammad SAW dapat memiliki karomah Waliyullah.
Adapun ciri berikutnya terdapat dalam surat Al-Maidah yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa dari kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai Allah, yang bersikap lemah lembut…”. (Q.S. Al-Maidah, ayat 54).
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa orang-orang yang dicintai Allah SWT itu adalah orang-orang yang memilik sikap lemah lembut dan berakhlaq mulia.
Bahwa para Waliyullah itu adalah orang-orang yang tidak takut dengan celaan orang-orang yang pencela. Selama dia berada dalam syariat Islam yang mulia ini, maka tiada ketakutan dan kesedihan di dalam hatinya.
Kemudian Waliyullah itu juga memiliki ciri berikut, yakni disebutkan dalam Al-Qur’an yang mulia yang artinya,
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tiada ketakutan dan tiada pula dia bersedih (hati). (Yaitu) orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa keapada Allah”. (Q.S. Yunus, ayat 62-63).
Dari ayat di atas, maka dapat kita pahami bahwa ciri dari Waliyullah itu adalah dia tidaklah takut dengan sesuatu yang akan menimpanya dan dia tidaklah bersedih dengan apa-apa yang telah menimpa dirinya, dan dia adalah orang-orang yang selalu menjaga ketaqwaannya dan keimanannya kepada Allah SWT.
Dari keterangan diatas, bagaimana mungkin seseorang yang mengaku sebagai Waliyullah itu bisa meninggalkan shalat, sedangkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tidak meninggalkannya meski tengah dalam keadaan terdesak. Bagaimana mungkin seorang Waliyullah itu tega meninggalkan syariat, sedangkan Rasulullah SAW selalu memegang syariat nya Allah ini sampai akhir hayatnya.
Dengan demikian para Waliyullah itu tidaklah melepaskan diri dari syariat yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan Waliyullah itu adalah orang-orang bertaqwa yang sangat memegang teguh syariat nya Allah dan Rasul-Nya. Sehingga barangsiapa yang mengaku sebagai Waliyullah namun tidaklah memiliki sifat-sifat tersebut, maka dia adalah seorang pendusta…!!
Waallahu Alam
Previous PostRATIBUL HADAD HASIL JIPLAKAN RATIB AHMAD RIFA'I
Next PostPenetapan Nasab Berdasarkan Tes DNA
Related articles
Ketika “Pakar Geneologi dan DNA” ala Klan Ba’alwi Ngomong, Ilmu pengetahuan dan Logika Jadi Korban!
ownerDes 12, 2024