Oleh: KH Syarif Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim Buntet Cirebon (Gus Abbas) Panglima Tertinggi PWI Laskar Sabilillah
Zionis adalah Klan Yahudi Askenazi satu keluarga dengan Habaib Ba’alwi, memiliki karakter yang sama dan misi yang sama yaitu menduduki sebuah negara atau wilayah dengan cara :
1. Membelokkan dan mengklaim sejarah.
2. Mengklaim situs secara palsu.
3. Memalsukan makam-makam bersejarah dan membuat makam palsu.
4. Mengklaim diri mereka sebagai pewaris para Nabi khususnya Nabi Ibrahim as.
5. Memframing klan mereka sebagai klan yang paling tinggi derajatnya, paling mulia, paling suci bahkan mereka mengklaim sebagai Habibullah (Kekasih Allah).
6. Menganggap orang selain klan mereka sebagai orang yang rendah, budak dan najis yang bisa diperlakukan semena-mena oleh mereka.
7. Pada akhirnya akan mengusir penduduk asli suatu daerah, membunuhnya bahkan menghancurkannya secara kejam dan tidak beradab.
Inilah yang sedang terjadi di Palestina. Tahun 1945 keadaan Palestina hampir sama dengan Indonesia, teledor dalam menghadapi pergerakan Klan Yahudi Askenazi. Masyarakat Palestina banyak yang terkesima dengan Klan Yahudi Askenazi (Zionis) dan sangat terlambat dalam menghadang pergerakan dan misi terselubung mereka. Hasilnya adalah ya sekarang ini, anak cucu meraka dan generasi mereka sekarang terusir dari tanah air mereka dan menderita yang berkepanjangan.
Maka dari itu hayuk seluruh anak bangsa di Indonesia tidak boleh terlambat dalam menghadang dan menghadapi pergerakan dan misi terselubung mereka, kalau kita teledor dan terlambat seperti Palestina tahun 1945 maka yang akan terjadi di masa yang akan datang Indonesia akan bernasib sama dengan Palestina. Jangan sampai anak cucu kita akan terusir dari tanah air Indonesia dan menderita berkepanjangan seperti Palestina. NA’DZUBILLAH.MIN DZALIK…
Ini semua tanggung jawab kita bersama dalam menyelamatkan umat Rasulullah SAW dan seluruh rakyat Indonesia. Saya dengan Kiai Imaduddin Utsman Al Bantani hanya membuka hati dan fikiran supaya masyarakat Indonesia lebih tanggap dan lebih kritis dalam menghadapi gerakan mereka.
Waallahu Alam