Mari berfikir logis, JIKA HABAIB YAMAN klan Ba’alwi TULUS BERJUANG DEMI ALLAH SWT DAN ROSULULLAH S.A.W. , mestinya mereka tidak akan menghindar untuk test DNA. karena apabila terjadi hasil test DNA menunjukan mereka bukan dzuriat Baginda Nabi S.A.W., toh hidup mereka berdasarkan penilaian Allah SWT, bukan penilaian manusia…
SEKALI LAGI, mestinya mereka santai saja tidak dianggap masyarakat sebagai dzuriat Baginda Nabi S.A.W.
Mereka akan melakukan appun cara untuk mencegah terjadinya gejolak dan perpecahan dari ummat ISLAM.
Jika mereka tulus dalam memegang agama, mereka harusnya punya prinsip : apabila hasil TES DNA GAGAL menunjukkan bahwa dirinya sebagai dzuriat Baginda Nabi SAW, maka TIDAK MASALAH BAGI DIRINYA, KARENA prinsip yang penting dalam hidup didunia adalah dari sisi TAQWAnya..karena inilah yang dinilai Allah SWT…
Apabila benar mereka habib keturunan yaman klan ba’alwi yang mendeklarasikan diri sebagai dzuriat Baginda Nabi saw ini benar-benar memikirkan umat Nabi s.a.w., pasti merkea akan rela berkorban untuk umat, atau karena hidupnya adalah untuk kemslahatan umat, tidak memikirkan dirinya sendiri, maka yang akan dilakukannya adalah MEREKA TIDAK AKAN MEMBIARKAN POLEMIK DAN KEGADUHAN TERJADI DI MASYARAT,
dengan jiwa besar seharusnya mereka mau melakukan TEST DNA dan mau datang (berkorban datang, tidak perlu gengsi) dan mau melakukan dialog terbuka dengan kyai imadudin atas nama Rabithah Alawiyah(bukan malah marah-marah, melakukan persekusi, memprovokasi pengikutnya untuk membelanya, membuat tulisan tandingan bahkan menyebar berita hoax serta ancaman basi seperti kualat dsb, yang justru menimbulkan kegaduhan baru/menambah masalah, dan menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap bani ba’alwiy sebagai dzuriat Baginda Nabi s.a.w.)
jika yang terjadi seperti saat ini , publik yang menggunakan akal sehatnya akan melihat, mereka habib yaman klan ba’alwi sedang panik dan ketakutan jati dirinya terbongkar bahwa TERNYATA MEREKA MEMANG BUKAN KETURUNAN NABI S.A.W..
artinya benar, mereka mengunakan nasab untuk ngasab/cari uang.
WaAllahua’lam…