MELURUSKAN PENCATUTAN QONUN ASASI NU YANG DIPELINTIR UNTUK MENYAMBUNGKAN NASAB KLAN BA ALWI
Pasca polemik keterputusan nasab Klan Ba Alwi sebagai dzuriyah Rosululloh Saw, ada beberapa habaib plus para muhibbinnya yang mencatut dhawuh Hadlrotus Syaikh Hasyim Asy’ari yang mencantumkan perkataan Sayyid Ahnad bin Abdullah As-Saqof dalam Qonun Asasi NU.
Dicantumkannya perkataan Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof dalam Qonun Asasi NU tersebut mereka anggap atau mereka klaim sebagai bentuk “PENGAKUAN” Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari terhadap ketersambungan nasab Klan Ba Alwi sebagai dzuriyah Nabi Muhammad Saw.
PERTANYAANNYA :
“Benarkah dengan dicantumkannya perkataan Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof dalam Qonun Asasi NU sebagai bentuk “PENGAKUAN” Hadlrotus KH Syaikh Hasyim Asy’ari terhadap ketersambungan nasab Klan Ba Alwi sebagai dzuriyah Nabi Muhammad Saw.???
Untuk mendapatkan jawaban konkritnya mari kita pahami secara utuh tekstual maupun kontekstualnya.
Berikut ini saya kutipkan teks arabnya :
قال السيد احمد بن عبدالله السقاف : انها – جمعية نهضة العلماء – الرَّابِطَةُ قَدْسَطَعَتْ بَشَائِرُهَا، وَاجْتَمَعَتْ دَوَائِرُهَا، وَاسْتَقَامَتْ عَمَائِرُهَافَأَيْنَ تَذْهَبُوْنَ عَنْهَا، أَيْنَ تَذْهَبُوْنَ اَيُّهَاالْمُعْرِضُوْنَ كُوْنُوْامِنَ السَّابِقِيْنَ، اَوْلاَ، فَمِنَ اللاَّحِقِيْنَ، وَاِيَّاكُمْ اَنْ تَكُوْنُوْامِنَ الْخَالِفِيْنَ فَيُنَادِيْكُمْ لِسَانُ التَّفْرِيْعِ بِقَوَارِعَ
رَضُوْا بِأَنْ يَكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَفْقَهُوْنَ
ARTINYA:
Sayyid Ahmad bin Abdillah As-Saqqaf berkata:
“Jam’iyyah ini adalah perhimpunan yang telah menampakkan tanda-tanda menggembirakan, daerah-daerah menyatu, bangunan-bangunannya telah berdiri tegak; lalu kemana lagi kamu akan pergi? Kemana? Wahai orang-orang yang berpaling, jadilah kamu orang-orang yang pertama, kalau tidak orangorang yang menyusul (masuk jam’iyyah ini). Jangan sampai ketinggalan, nanti suara pengecam akan menyerumu dengan kecaman-kecaman:
رَضُوا۟ بِأَن يَكُونُوا۟ مَعَ ٱلْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
“Mereka (orang-orang munafik itu) puas bahwa mereka ada bersama orang-orang yang ketinggalan (tidak masuk ikut serta memperjuangkan agama Allah). Hati mereka telah dikunci mati.” (Q.S At-Taubah:87)
SELANJUTNYA mari kita urai maknanya:
1. Penyebutan kata “SAYYID” yang digunakan oleh Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari tidak bisa dijadikan sebagai bentuk ‘PENGAKUAN’ Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari terhadap ketersambungan nasab Klan Ba Alwi sebagai dzuriyah Nabi Muhammad Saw. tetapi sebutan ‘SAYYID’ yang digunakan tersebut sekedar kata ‘sandang’ sebagai bentuk sebutan penghormatan terhadap orang yang dianggap terhormat.
2. Perkataan Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof yang dicantumkan dalam Qonun Asasi NU oleh Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari merupakan bentuk ‘KHOBAR’, yaitu Hadlrotus Syaikh Hasyim Asy’ari mengabarkan bahwa:
Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof menghimbauan atau mermerintah kepada ummat khususnya para habaib pada masa itu untuk merapat bergabung bersatu dengan Nahdlatul Ulama yang telah dibentuk oleh Hadlrotus Syaikh Hasyim Asy’ari, tetapi ternyata himbauan atau perintah dari Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof tidak dihiraukan oleh Klan Ba Alwi , justru dua tahun setelah NU berdiri Klan Ba Alwi malah mendirikan Organisasi sendiri yang diberi nama Rabithah Alawiyah (RA).
Demikian sekelumit penjelasan terkait dengan nama Sayyid Ahmad bin Abdullah As-Saqof yang dicantumkan dalam Qonun Asasi NU. Dengan penjelasan di atas mudah-mudahan tidak ada lagi yang memelintir ataupun mencatut Qonun Asasi NU untuk menvalidasi nasab Klan Ba Alwi ke Rosululloh Saw. Semoga ada manfaatnya…
Waallahu Alam