JAWABAN TULISAN LINAWATI : METODE CATATAN SEJAMAN UNTUK MENETAPKAN NASAB MEMBATALKAN NASAB SYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI

JAWABAN TULISAN LINAWATI : METODE CATATAN SEJAMAN UNTUK MENETAPKAN NASAB MEMBATALKAN NASAB SYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI

1. Happlogroup dzuriat walisongo sudah terkonfirmasi J, sedangkan yang O bisa jadi dzuriat walisongo dari jalur ibu, terkait orang jawa masih memandang jalur ibu sebagai nasab tersambung ke leluhur.
HASIL TES DNA : J1 : KH Muhammad Thoifur Solichan Jember, Valid Walisongo Sunan Gunung Djati
https://www.facebook.com/share/v/tiZjb5ZWDDNVkPvv/
Hasil Tes DNA keturunan Walisongo berdasarkan Haplo Group yaitu “J1” Telah Di akui Internasional Valid & Shahih keturunan Nabi Muhammad SAW.
Jd Jls yg mengaku Keturunan Nabi Muhammad hrs Berhaplogroup J1.
https://rminubanten.or.id/mengenal-hasil-tes-dna-baalwi/
NB : Tidak salah sih Membanggakan nasab asal jngn NASAB PALSU.!!
Ahlaq & Akidah kita jauh lebih mulia daripada hanya sekedar Nasab.!!
Sedangkan ba;alwi itu sudah terkonfirmasi dari familytree dna: G,
Ba Alawi Haplogrup G semua ini artinya bkn Arab (saya tandain merah), ini table ba alawi yg di tes DNA dan bisa dibuka datanya lgsg secara global internasional, silahkan digugat ini para ilmuwan DNA kalau salah:
https://www.familytreedna.com/public/baalawi?iframe=yresults
Yang menarik ada yang Y Haplogroup L dan H yang jelas-jelas India, Dravida atau Tamil. Ngaku2 Arab J1… Hoax!

2. Syaikh Abdul Qadir Al Jilani terkonfirmasi merupakan tokoh historis. karena terkonfirmasi adanya karya tulisnya (kitab sejaman).
Karya Tulis syaikh Abdul Qadir yang Hilang 800 Tahun, Ditemukan di Vatikan,
https://uinjkt.ac.id/…/hilang-800-tahun-tafsir-al…
Sedangkan ubed/ubaidlillah yang katanya seorang mufti dan imam, sama sekali tidak ada kitab sejaman baik catatan primer: karya tulis, maupun sekunder : catatan orang lain

3. TERKAIT kitab NASAB rujukan ba’alwi, bisa dijelaskan sebagai berikut:

A. KITAB AS SULUK YANG DIRUJUK AS SYAKRAN TIDAK MASUK AKAL
Kitab As Suluk karya Al Janadi atau Al Jundi seorang sejarawan Yaman yg mencatat nama Abdullah leluhur Bani Jadid sbg anak dari Ahmad bin Isa sejatinya tanpa sanad. Jarak wafatnya Al Janadi dgn Ubaidillah adalah 732 H – 383 H = 349 tahun, adalah waktu yg sangat lama dan Al Janadi tidak menyebutkan darimana dia mendapat nama Abdullah.
Parahnya lagi, kitab As Suluk itu dijadikan rujukan oleh Ali Sakron leluhur Ba Alwi dlm kitabnya “Al Burqoh” (abad 9 H) yg mentakwil nama Abdullah adalah Ubaid sbg leluhur Ba Alwi dimana Ubaid itu punya 3 anak bernama Basri, Jadid dan Alwi (Leluhur Ba Alwi). Pada kitab Bamakromah (abad 10 H), nama Ubaid itu direvisi menjadi Ubaidillah dgn alasan bahwa Abdullah mentasgir atau mengecilkan makna namanya menjadi Ubaidillah yg artinya hamba kecil Allah. Selain itu Al Janadi juga tidak menyebutkan jika Jadid punya sodara bernama Basri dan Alwi. Jadi nama 2 sodara Jadid itu adalah karangan Ali Sakron cs. Dijelaskan pula ketika Ahmad Al Muhajir dan anak cucunya tu hijrah ke Yaman ketika Ubaid umur 20 tahun dan Basri umur 12 tahun. Artinya Ubed sudah punya anak Basri ketika masih bocah 8 tahun. Jadi Ubed sdh Baligh 😂

B. KEKONYOLAN KITAB AR-RADHUL JALI
kitab Ar Radhul Jali karya Murtadho Al Zabidi (wafat 1205 H) menyebutkan bahwa Basri bin Abdullah / Ubaidillah punya anak bernama Salim yg wafatnya tahun 604 H. Sedangkan Basri bin Abdullah wafatnya ditahun 400’an H. Artinya selisih jarak wafatnya Salim dengan ayahnya dan sang kakek yaitu Abdullah/Ubaidillah adalah 604 – 383 = 221 tahun. Apakah ada umat Nabi Muhammad yg umurnya hampir atau lebih dari 200 tahun? Utk mengatasi kesalahan menghayal tsb maka pada kitab Syamsu Dhohiro karangan kolaborasi Ba Alwi dan Van den Berg Merevisi kitab menjadi menyebutkan jika Salim bukan anak Basri melainkan cicitnya.

C. MELIHAT KEANEHAN KITAB AL SULUK (TERINDIKASI SUDAH DIPALSUKAN)
Versi manuskrip ijazah Sunan Turmudzi:
“1.Abul Hasan Ali bin 2.Muhammad bin 3.Ahmad bin 4.Jadid”
Versi manuskrip Al-Suluk dari Rumail Abbas:
“1.Abul Hasan Ali bin 2.Muhammad bin 3.Ahmad bin 4.Jadid bin 5.Abdullah bin 6.Ahmad Al-Muhajir”
Sunan Turmudzi tidak menyambungkan silsilah Ba Jadid ke Abdullah dan Ahmad bin Isa (Al Muhajir). Sebagai Muhadditsin atau Imam Ahli Hadits, Sunan Turmudzi tidak mungkin mencantumkan nama seseorang tanpa sanad yg sahih. Namun dgn lancangnya kitab As Suluk menambahkan nama Abdullah bin Ahmad bin Isa. Belum tentu Al Janadi sendiri yg menulis tambahan nama2 itu Karena ada 3 versi manuskrip As Suluk yg berbeda jumlah silsilahnya. Bisa jadi tangan kotor mafia yg hendak menyusup sbg cucu Nabi yg menambahkan nama Abdullah bin Ahmad Al Muhajir tsb ke dalam kitab karya sejarawan Yaman terkenal tsb.
Jika mau jujur, apabila mengacu pada metode yg dipersyaratkan oleh Maktab Daimi Rabithah Alawiyah yg diumumkan oleh Alm. Alidin Assegaf, maka nasab Ba Jadid dan Ba Alwi bin Abdullah / Ubaidillah adalah batil dan batal wal maudhu akan palsu krn hanya menerka nerka tanpa data yg sahih, bahkan dhoif pun tidak.

D. INDIKASI MAKAM LELUHUR KLAN BA’ALWI DI YAMAN ADALAH MAKAM PALSU
Sebagai sejarawan, Al Janadi tidak mencatat adanya makam Ahmad Al Muhajir, Abdullah / Ubaidillah, Basri, Jadid dan Alwi di Yaman. Sungguh sangat aneh kan? Temuan akan makam Ahmad Muhajir itu justru 500 tahun kemudian setelah wafatnya beliau (Kitab Al Jauhar Al Syafaf) lewat wangsit yg diterima seorang Kabib berdasarkan sinar terang menyorot dari langit dimalam hari yg menerangi sebuah makam yg dia simpulkan adalah makam Ahmad Al Muhajir.

E. RANCUNYA AS SYAKRAN DALAM MENULIS NASAB JIKA DISESUAIKAN DENGAN KITAB AL SULUK
Pertama
Nama Ubaidillah adalah hasil interpretasi Ali Alsyakron yg yang dicantolkan kepada Abdullah yg ada dalam kitab Alsuluk karya Aljundi. Kemudian Abdullah di tasghir menjadi Ubaidullah dgn alasan tawadhu, hal ini dilakukan tanpa dasar data apa apa.
Nama Abdullah menjadi Ubaidullah adalah Cocokologi agar sesuai dengan Ubeid bin Ahmad bin Isa leluhur Ali Alsyakron.
Kedua
Silsilah Abdullah bin Ahmad bin Isa yg dicatat Aljundi dalam kitab Alsuluk itu berbeda dengan Ubaidullah bin Ahmad bin Isa dalam nasab Baalwi.
Silsilah Abdullah bin Ahmad bin Isa dlm kitab Alsuluk tsb sedang menulis silsilah Abu Hasan Ali, sbb :
1. Ali bin Abu Thalib
2. Husein
3. Ali Zainal Abidin
4. Muhammad Al Baqir
5. Ja’far Alshodiq
6. Ali Al-uraidli
7. Muhammad Annaqib
8. Isa al-Rumi
9. Ahmad
10. Abdullah
11. Jadid
12. Muhammad
13. Ali
14. Hadid
15. Ahmad
16. Muhammad
17. Abu Hasan Ali ( Syarif Jadid)
Nasab Baalwi, sbb :
1. Ali bin Abu Thalib
2. Husein
3. Ali Zainal Abidin
4. Muhammad Al Baqir
5. Ja’far Alshodiq
6. Ali Al-uraidli
7. Muhammad Annaqib
8. Isa al-Rumi
9. Ahmad
10. Ubaidullah
11. Alwi
12. Muhammad
13. Ali
14. Alwi
15. Ali Khali Qosam
16. Muhammad Shohih Mirbat
17. Ali Waldul Faqih
18. Muhammad Faqih Muqoddam (653 H)
Mulai dari no. 10 ke bawah, Sama atau beda ???..

F. Menelisik Moral Ali as syakran, pembuat tulisan pertama nasab klan ba’alwi, Darimana referensi Ali as syakran mendapatkan nasab dan nama-nama Leluhurnya?
8 tokoh dalam kitab Nasab Ba’alawi Al-Burqah karya Syaikh Ali Syakran sejak abad ke 9 yang di pertanyakan yaitu :
1. Isa bin Muhammad Al-Muhajjir (Wafat 345 H),
2. Ubaidillah ( W. 383 H ), Alwi I (W.400 H),
3. Muhammad (446 H) Alwi II (512 H)
4. Ali Khali Khosam (529 H),
5. Muhammad Sohib Murbat ( 550 H)
6. Ali Walidul Faqih (590 H)
Semuanya tidak tercatat dalam kitab-kitab Nasab Ulama sejaman,
Darimana referensi Ali as syakran mendapatkan nasab dan nama-nama tersebut????

Menjawab pernyataan linawati dengan disiplin ilmu Statistika:
LINAWATI berujar: 183 sample orang ba’alwi yang sudah di test DNA tidak bisa dijadikan rujukan 30juta sadah ba’alwi.
JAWABANNYA: SALAH!
Margin of error (MoE) untuk suatu sampel dapat dihitung menggunakan rumus statistik berikut:
MoE=Z×p(1−p)n\text{MoE} = Z \times \sqrt{\frac{p(1-p)}{n}}MoE=Z×np(1−p)
Di mana:
* ZZZ adalah nilai Z-score yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan (misalnya, untuk tingkat kepercayaan 95%, Z-score adalah 1,96).
* ppp adalah proporsi populasi yang diharapkan (sering diambil 0,5 jika tidak ada perkiraan sebelumnya karena ini memberikan margin kesalahan terbesar).
* nnn adalah ukuran sampel.
Karena tidak ada informasi tentang proporsi populasi ppp yang diharapkan, kita akan menggunakan p=0,5p = 0,5p=0,5.
Misalkan kita menggunakan tingkat kepercayaan 95%, yang memberikan Z=1,96Z = 1,96Z=1,96.
Mari kita hitung margin of error:
n=183n = 183n=183 p=0,5p = 0,5p=0,5 Z=1,96Z = 1,96Z=1,96
MoE=1,96×0,5×(1−0,5)183\text{MoE} = 1,96 \times \sqrt{\frac{0,5 \times (1 – 0,5)}{183}}MoE=1,96×1830,5×(1−0,5)
Hasil perhitungannya:
Margin of error (MoE) untuk sampel 183 dari populasi 30 juta dengan tingkat kepercayaan 95% adalah sekitar 0,072 atau 7,24%.
KESIMPULAN: *JIKA DIHITUNG DENGAN RUMUS STATISTIK , KEBERHASILAN/KEPERCAYAANNYA DARI SAMPLE ADALAH 95%:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *