Antara Jasad Sahabat Nabi, Amangkurat 1 dan Utsman Bin Yahya

Antara Jasad Sahabat Nabi, Amangkurat 1 dan Utsman Bin Yahya

Bagian Satu

 

“Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya !”

(Jalaluddin Rumi)

Kemuliaan Manusia dan Utuhnya Jasad

Ada 10 golongan manusia yang jasadnya akan dijaga oleh Allah, utuh dan berbau harum hingga hari Kiamat tiba. Mereka adalah golongan manusia yang ditampakkan kemuliaannya pasca kematiannya. Sebagai bukti Allah mencintainya karena tentu saja mereka adalah golongan yang mencintainya pula. Sesuai amal dan perbuatan.

(https://kalam.sindonews.com/read/657827/70/jasad-guru-ngaji-viral-ini-10-golongan-yang-jasadnya-utuh-dalam-kubur-1642258878).

 

Disinilah Allah menampakkan kebesaran-Nya. Walaupun jasad manusia disusun dari materi organik, yang lazimnya mudah mengalami pembusukan dan pelapukan. Apalagi banyak sekali organisme di dalam tanah yang dapat mempercepat hancurnya jasad tersebut.

 

Dan kasus ini banyak terjadi secara empiris dan faktual, sejak jaman dahulu hingga sekarang. Dari sahabat nabi yang meninggal 14 abad silam, hingga guru ngaji kampung yang dikenal ikhlas dalam berjuang di abad sekarang.

 

Jasad Mufti Belanda Utsman Bin Yahya

Lalu apa yang terjadi pada jasad Mufti antek Belanda Utsman bin Yahya. Yang tiap bulan mendapat gaji 100 Gulden dan bintang jasa dari Ratu Belanda, yang memberi fatwa sesat pada pengikut thoriqoh, dan mengharamkan memberontak pada Penjajah Kafir Harbi Belanda?

Tidak percaya?!?

Silahkan dibaca kitab beliau Manhajul Istiqomah, dan sudah banyak yang mengulasnya. (https://www.youtube.com/live/NFEAcm_AZDU?si=S8l2jO-hBN2ELS74)

 

Atau silahkan dibaca surat penuh kehinaan dengan menjilat, dari beliau ke majikannya Snouck Hurgronje yang merupakan bawahan dari Van Den Berg (keduanya ras Yahudi Belanda konseptor penghancuran Ummat Islam di Nusantara).

https://socrates.leidenuniv.nl/view/item/1843496/datastream/PDFA/download

Ini buku terbitan Universitas Leiden. Surat Mufti Batavia tersebut (tahun 1886) ada di halaman 32, diantara isi suratnya :

 

  1. Laporan bahwa dirinya sedang melemahkan ulama thariqah dengan menyebut ajaran mereka salah atau sesat.
  2. Menyarankan Snouck Hourgronje agar menggunakan cara ini utk melemahkan (pelawanan) kaum sufi di semua negara jajahan Belanda.
  3. Meminta Snouck Hourgronje agar menyebut-nyebut nama Usman bin Yahaya dihadapan para petinggi Kerajaan Belanda (sebagai pencetus ide ini).
  4. Mengeluhkan bahwa dirinya dimusuhi oleh kyai-kyai Thoriqoh (Banten) dan kalau bukan karena perlindungan Belanda niscaya dia tidak bisa tinggal di Batavia (upaya mengadu-domba yang berujung dibantainya ratusan kyai Thoriqoh dan ribuan rakyat, petani serta santri Banten dalam peristiwa GEGER CILEGON 1888).

 

“Sebuah surat dari kertas yang ringan, namun dampaknya sangat berat, karena memikul dosa dari terbantainya para pejuang bangsa. Tintanya berwarna hitam, namun berakhir tragis dengan tumpahnya darah ribuan rakyat yang berwarna merah. Dan akhirnya memutih pudar dalam sejarah karena kehinaan sebuah fatwa !”

 

Kembali kepada pembongkaran makamnya si Mufti Penjajah, yang dilakukan di jaman Gubernur DKI Ali Sadikin. Dalam upaya pembangunan proyek pemerintah di daerah Tanah Abang Jakarta. Dan tentu saja tidak ada perlawanan pada waktu itu karena mereka belum berani glorifikasi Nasab Nabi seperti jaman sekarang. Andai dilakukan kini, mungkin demo berjilid-jilid dan segala fatwa penuh caci-maki sudah meluncur kepada Sang Gubernur atau bahkan Presiden. Tapi ingat itu di jaman ORBA, tentu saja berbeda suasananya dengan jaman sekarang yang semuanya boleh teriak walau kadang tanpa norma. Dan hasilnya? Jangankan kain kafannya, tulang-belulangnya saja lenyap taktersisa. Sampai digali 6 meter pun tetap nihil, seakan hancur lumat dimakan bumi.

(https://islamic-center.or.id/seabad-mufti-betawi-habib-utsman-bin-yahya/)

Jadi, silahkan dinalar sendiri dan ambil kesimpulannya dengan bijak.

 

Sebenarnya kasus seperti ini banyak terjadi pada jasad Klan Habaib Ba’alwi. Dimana setelah digali makamnya, ternyata jasadnya hancur atau taktersisa. Entah memang mengalami kehancuran beneran atau justru itu ternyata makam palsu, jawabannya wallahu a’lam !!!

(https://www.kompasiana.com/primata/552a3efaf17e61cb6fd6249d/makam-habib-dibongkar-ternyata-kosong)

 

Jasad Sahabat Nabi

Dalam konteks agama, manusia paling mulia jelas para Nabi dan Rosul. Setelahnya adalah keluarga, dan para sahabat-sahabat seperjuangannya. Bila mereka memang golongan manusia mulia, lalu bagaimanakah kondisi jasadnya sesuai riwayat yang ada?

 

Pada jasad Sayyidina Umar RA yang dimakamkan disamping Nabi SAW, terkonfirmasi utuh dan masih bugar. Wajarlah beliau adalah mertua sekaligus Khalifah kedua Pasca Nabi.

(https://www.islampos.com/masya-allah-jasad-umar-bin-khattab-9826/).

 

Demikian juga kondisi sahabat yang syahid dalam Perang Uhud di masa silam.

(https://ilmuislam.id/hadits/9988/hadits-bukhari-nomor-1264)

 

Pada tragedi Arab Spring di Syiria dan Iraq dengan teroris ISIS-nya. Dimana organisasi ini adalah proxy Zionis. Terbukti tidak pernah Deklarasi Perang dengan Israel untuk bela Palestina. Malah memusuhi sesama saudara Islamnya dan juga membantai orang Arab yang beragama Kristen.

(Anda bisa mendapatkan banyak jejak digital betapa warga Yahudi Israel juga sangat rasis kepada Nasrani Palestina).

 

Pemimpinnya pun yang bernama Abubakar Al Baghdadi, disinyalir adalah Yahudi Samaritan bernama Simon Elliot. Dia mengaku keturunan Nabi, bermarga Al Husaini dari kabilah Baghdad. Dan perbuatan memalsukan nasab Nabi ini juga dilakukan oleh Kaum Yahudi Khazari selama berabad-abad. Bagi mereka untuk menguasai segalanya, maka halal melakukan segalanya.

 

Kasus serupa terjadi pada Dinasti Fatimiyyah Mesir yang menipu ummat Islam hampir 3 abad lamanya. Dinasti ini berkuasa dari tahun 909 hingga 1171 M. Atas dasar klaim keturunan Nabi melalui jalur Ismail bin Jakfar Shodiq keturunan Fatimah dan Ali. Tidak saja mereka membantai ummat Islam yang tidak sependapat, termasuk mendukung gerakan Qaramithah. Yang mana membantai ribuan jamaah haji, mencongkel Hajar Aswat dan menjarah kota suci Makkah pada tahun 930 M. Dinasti ini juga membantai ummat Nasrani dan Yahudi itu sendiri. Tentu saja Yahudi yang Abrahamik, yang sekarang pun di Negara Israel mendapat perlakuan Rasis dari Yahudi Askhenazi keturunan Ras Khazar.

(https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231122142755-120-1027557/siapa-yahudi-ashkenazi-yang-disebut-pencetus-ide-zionis-negara-israel/2)

 

Sejak jaman Salahuddin Al Ayyubi, 3 agama Abrahamik (Yahudi, Kristen dan Islam) hidup damai di tanah Palestina. Namun sejak berdirinya Negara Israel, hancurlah harmoni yang berlangsung selama 8,5 Abad tersebut.

(https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210418144633-120-631383/kemurahan-hati-sultan-salahuddin-saat-taklukkan-yerusalem)

 

Dalam tragedi pembantaian dan penjarahan ISIS, selain membunuhi para ulama, hingga rakyat yang tidak berdosa, mereka memperlakukan wanita sebagai budak sex, hingga ada pasar jual-beli budak wanita. Hanya manusia rasis yang bisa memperlakukan manusia lainnya direndahkan seperti hewan dan hanya jadi obyek pemuasan nafsunya belaka.

 

Dan ini terjadi juga di jaman sekarang manakala Kaum Habaib Ba’alwi gemar berburu perempuan pribumi ke pelosok-pelosok untuk dijadikan istri simpanannya. Yang ketika bosan atau ketahuan istri syahnya akan ‘dilemparkan’ tanpa belas kasihan. Sementara perempuan mereka (para Habibah) diharamkan dinikahi oleh selain ras mereka. Dengan dalih tidak sepadan dan menodai darah Nabi yang mengalir pada mereka. Suatu kejahatan kemanusiaan yang dibungkus dengan agama. Dan kejahatan atas nama agama adalah kejahatan yang sempurna demikian kata Ibnu Rusydi. Karena merasa bertindak mulia padahal dalam kebiadaban.

Sesungguhnya mereka tidak sedang menyembah Sang Maha Kasih dan Penyayang, melainkan sedang menyembah Iblis dan nafsunya belaka.

 

ISIS juga melakukan pengeboman ke masjid-masjid tua dan legendaris. Tak ketinggalan makam-makam orang mulia juga dijarah, dirusak dan bahkan dibongkar olehnya. Dengan alasan sumber kesyirikan dalam tradisi ziarah kubur. Padahal Nabi juga melakukan ziarah kubur, untuk menghormati, mengenang, mendoakan dan memuliakan Sang Ahli Kubur. Bukan untuk menyembahnya.

 

Tercatat 2 sahabat Nabi dibongkar, yaitu Ammar bin Yasir dan Hujr bin ‘Adi.

 

Sahabat Ammar bin Yasir RA, yang secara mutawattir adalah ahli surga berdasarkan hadits Nabi karena beliau juga bagian dari Assabiqunal Awwalun. Bahkan Sabda Nabi, sebagai pembeda antara kaum mukmin dan pemberontak yang menggiring ummat ke neraka. Beliau wafat di pihak Sayyidina Ali dalam Perang Shiffin di usia renta. Makamnya di Raqqa Syuriah, masjidnya di-bom dan jasadnya dibongkar. Konon jasadnya utuh dan segar, bahkan kain kafannya juga utuh. Namun nasib jasadnya belum diketahui keberadaannya. Yang jelas dibawa kabur oleh para teroris tersebut.

(https://youtu.be/RQo4p6-K0DM?si=PTVVHFQ20N6_d12N)

 

Demikian pula Sahabat Hujr bin ‘Adi beliau gugur di pihak Sayyidina Ali. Karena menolak perintah penguasa untuk melaknat imamnya, yaitu ALI RA yang di jaman itu sudah tiada.

(https://nu.or.id/amp/internasional/al-azhar-kutuk-aksi-penghancuran-makam-sahabat-hujr-mazIb).

 

Makamnya dibongkar pada tanggal 2 Mei 2013 di Rif-Damaskus. Dan sempat diabadikan dalam keadaan masih utuh, bahkan ada darah segar yang mengalir dari jasadnya karena perlakuan kasar ketika membongkar makam tersebut. Alhamdulillah, jasad tersebut sudah berhasil diamankan dan dimakamkan pada tempat yang dirahasiakan oleh Pemerintah Syuriah.

(https://youtu.be/0S_Ms0NDSOs?si=UIWeYIJqA0MI1_9r).

 

Selain jasadnya para sahabat Nabi tersebut, juga ada kisah ketika banjir melanda Uhud, dan banyak jasad yang tersingkap karena kondisi tanah yang tergerus banjir. Di peristiwa tersebut jasad-jasad ditemukan dalam kondisi utuh dan akhirnya dimakamkan kembali. Sayangnya pemerintah Saudi yang menganut faham Wahabisme, tidak mau mengekspos hal ini dengan baik. Tentu saja karena merekalah pelaku penghancuran makam-makam pembesar Islam di masa silam. Bahkan hampir makam Nabi pun dihancurkan. Andai para ulama se-dunia yang dimotori ulama Nusantara tidak secara tegas mengirim duta dalam KOMITE HIJAZ untuk memprotesnya. Dan pada peristiwa itu, tidak ada jejak KLAN HABAIB BA’ALWI yang mengaku sebagai Cucu Nabi ikut di dalam gerakan protes tersebut. Coba dicari apakah nama mereka masuk dalam Komite Hijaz tersebut. Tentu saja mereka lebih nyaman duduk manis di pangkuan Ratu Belanda yang secara aliansi adalah sekutu Inggris Raya penyokong Bani Saud. Wajarlah, karena bagi mereka Gulden dan jabatan Mufti atau Kapitan Belanda, lebih gurih daripada menempuh resiko terlantar di negeri orang.

 

Di era kekinian, jasad utuh bisa didapatkan berita dan dokumentasinya dengan mudah. Baik dari sekelas ustadz kampung, hingga Mbah Kyai Maimun Zubair atau Sayyid Maliki Al Idrisi Al Hasani ulama kelas dunia di Makkah. Menarik kita tunggu Klan Ba’alwi membongkar makam datuknya dan masih utuh jasadnya. Andai ada, mari kita saksikan kehebohan Tarian Yahudi Javin akan semarak di majelis-majelis mereka. Yaitu majelis penyebar doktrin sesat sebagai cucu Nabi dan glorifikasi datuk mereka yang sakti-madraguna Mi’raj 70x melebihi Nabi.

 

Semoga Ada !!!

 

(Lanjut di Bagian 2, AMANGKURAT I)

 

Wassalamu’alaikum wr.wb, Rahayu Nusantaraku !

 

(KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT)

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *