*Bantahan terhadap Klaim Klan Ba’alwi yang Menyamakan Syekh Sholeh bin Abdul Qadir al-Jilani dengan Ubaidillah Leluhur Ba’alwi*
Tulisan diambil dari buku KETIDAKABSAHAN NASAB BA’ALWI – Karya KH.Ja’far Shodiq Fauzi
*Keturunan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang Bernama Saleh*
Pada bagian ini (Buku cetakan klan ba’alwi berjudul keabsahan nasab ba’alwi), Mereka Klan ba’alwi berusaha membuktikan bahwa Syekh Sholeh bin Abdul Qadir Al-Jilani, yang disebut sebagai leluhur Walisongo (Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati), tidak tercatat dalam kitab-kitab para ulama menengah maupun nasabah (pakar nasab). Berikut mengutip Mereka Klan ba’alwi:
Kasus lain dari ketidaksahihan nasab keluarga Nabi SAW adalah silsilah keturunan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dari anaknya yang bernama Saleh, seperti Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati. Salah satu contoh silsilah yang sering disebutkan adalah:
Sunan Giri bin Yakub bin Ibrahim bin Junaid bin Abdul Qadir bin Syu’aib bin Abdul Jabbar bin Abdul Razzaq bin Abdul Aziz bin Saleh bin Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
Tidak ada kitab-kitab nasab yang menyatakan bahwa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani memiliki anak bernama Saleh. Dalam kitab Al-Mustafad karya Ibnu Najjar (wafat 643 H), disebutkan jumlah anak laki-laki dan perempuan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani sebagai berikut:
Saya mendengar Abdul Razzaq bin Abdul Qadir berkata: ‘Ayahku memiliki 49 anak, terdiri dari 27 anak laki-laki dan sisanya perempuan.'”
*Bantahan terhadap Klaim Mereka Klan ba’alwi*
Menurut kami, terdapat indikasi kesengajaan dalam penghapusan data untuk menggiring opini pembaca Seolah-olah Syekh Sholeh bin Abdul Qadir Al-Jilani memiliki kasus yang sama dengan Ubaid Al-Maimun (leluhur Ba’alwi). Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
*1. Syekh Sholeh Tidak Sama dengan Ubaid Al-Maimun*
Syekh Sholeh disebutkan dalam berbagai kitab, antara lain:
- Mukhtashar Fi Ulumiddin karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani (halaman 47).
- Ibnu Najjar dalam kitab sejarahnya menyebutkan bahwa Abdul Razzaq (putra Syaikh Abdul Qadir) berkata:
“Ayahku memiliki 49 anak, terdiri dari 27 anak laki-laki dan 22 perempuan. Namun, sebagian besar wafat, dan yang tersisa hanya 13 anak laki-laki serta satu perempuan.”
Mereka Klan ba’alwi yang masih hidup adalah:
- Abdullah
- Abdul Wahhab
- Abdurrazaq
- Abdul Aziz
- Abdul Jabbar
- Ibrahim
- Muhammad
- Abdurrahman
- Adalah
- Musa
- Sholeh (Leluhur Walisongo: Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati “Zen Abdul Qodir”)
- Abdul Ghoni
- Yahya
- Ummatul Jabbar (Fathimah)
Penghilangan nama Syekh Sholeh dalam kutipan Mereka Klan ba’alwi menunjukkan adanya kesengajaan untuk mendistorsi fakta.
*2. Kesalahan dalam Pengutipan Kitab Al-Mustafad*
- Berdasarkan penelusuran kami, kitab Al-Mustafad karya Ibnu Najjar yang Mereka Klan ba’alwi kutip (halaman 171) tidak memuat redaksi seperti yang Mereka Klan ba’alwi klaim .
- Kami memiliki cetakan kitab yang sama dari Beirut, dan tidak ditemukan kutipan tersebut.
*3. Syahadat Istbat Nasab*
- Syekh Sholeh sebagai putra Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dan leluhur Walisongo telah mendapatkan Syahadah Istbat Nasab resmi dari Nagobah Internasional.
- Sebaliknya, Ubaid Al-Maimun/Ubaidillah/Abdullah hingga saat ini belum mendapatkan Syahadah Istbat Nasab.
*Kebohongan dan Manipulasi Data*
Pada bagian ini, Mereka Klan ba’alwi tampaknya tidak menyadari siapa yang sebenarnya Mereka Klan ba’alwi bicarakan. Justru selama ini, pihak Mereka Klan ba’alwi yang telah melakukan ringkasan publik. Beberapa contoh ringkasan yang Mereka Klan ba’alwi sebarkan antara lain:
*1. Fitnah terhadap KH Imaduddin Utsman Al-Bantani*
Mereka Klan ba’alwi menuduh bahwa:
- KH Imaduddin menulis penelitian karena gagal mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tangerang dan tidak mendapatkan dukungan dari FPI (Ba’alwi).
- KH Imaduddin sakit hati karena lamarannya kepada seorang Habibah ditolak, sehingga ia membalas dendam.
- Klaim ini tidak berdasar dan hanya merupakan penyampaian isu untuk menghindari substansi yang membahas ilmiah.
*2. Penolakan terhadap Keberadaan Syekh Sholeh*
- Mereka Klan ba’alwi menyimpulkan bahwa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani tidak memiliki anak bernama Syekh Sholeh (leluhur Walisongo).
- Padahal, Walisongo telah mendapatkan Syahadah Istbat Nasab resmi dari Nagobah Internasional .
- Bukankah ini justru gambaran publik yang Mereka Klan ba’alwi lakukan?
*3. Framing dan Penggiringan Opini*
- Mereka Klan ba’alwi berusaha membangun narasi bahwa penelitian KH Imaduddin adalah manipulasi sejarah.
- Namun, dalam penelitian ilmiah, kejujuran adalah segalanya .
- Seorang ilmuwan atau peneliti yang terbukti tidak jujur akan kehilangan kredibilitasnya.
- Jika Mereka Klan ba’alwi terus-terusan memutarbalikkan fakta, maka Mereka Klan ba’alwilah yang memutarbalikkan masyarakat.
*Kesimpulan*
🔹 Syekh Sholeh adalah anak dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dan leluhur Walisongo, bukan tokoh fiktif.
🔹 Mereka Klan ba’alwi menghapus data secara sengaja untuk menggiring opini bahwa Syekh Sholeh tidak ada.
🔹 Kitab Al-Mustafad yang Mereka Klan ba’alwi jadikan referensi ternyata tidak memuat klaim yang Mereka Klan ba’alwi buat.
🔹 Walisongo telah mendapatkan Syahadah Istbat Nasab resmi dari Nagobah Internasional.
🔹 Mereka Klan ba’alwi melakukan framing dan ringkasan publik untuk menjatuhkan KH Imaduddin.
Jadi, siapa sebenarnya yang berbohong dan memanipulasi data?