*DIMANA MAKAM SYAIKH QURO? (Syekh Syarif Hasanudin Qurrotil Ain)*
Secara catatan manuskrip , menyatakan bahwa Syaikh Quro dimakamkan di Karawang, namun sampai saat ini masih terdapat perbedaan pendapat terkait catatan tersebut tidak menyebutkan alamat tepat posisi makam.
Ada setidaknya dua pendapat mengenai posisi letak makam Syaikh Quro, yaitu di Pulobata Karawang (pesisir pantai) atau di Masjid Agung Karawang (Bekas tempat pondok pesantren Syaikh Quro).
Fakta yang sudah terjadi , Sebelum adanya pemugaran masjid Agung pada tahun 2022, yang sering di ziyarahi para peziyarah adalah Syekh Abdur Rahman yang merupakan salah satu murid Syekh Quro, dan orang-orang sudah lama mengenal keberadaan makam Syekh Quro berada di Pulo Bata. Yang mana di Pulo Bata pun sebenarnya baru diyakini di abad 19, yakni: “Makam Syekh Quro Karawang dan Makam Syekh Bentong yang ditemukan oleh Raden Somaredja alias Ayah Djiin alias Pangeran Sambri dan Syekh Tolhah pada tahun 1859 Masehi atau pada abad ke- 19, Keduanya adalah orang Cirebon”.
Sedangkan sebagian kalangan ada yang tetap berziyarah ke Masjid Agung, meski secara fisik, hanya ada satu batu bulat besar penanda maqbaroh yang lokasinya waktu itu menempel dengan dinding depan bangunan masjid. Posisi makam syaikh Quro ini adalah berdasarkan atas informasi dari KH.Suyuti Maqshudi (mursyid Syathoriah) , yang sebelum wafat sempat menginfromasikan kepada salah satu muridnya bahwa Syekh Quro pernah datang kepadanya dan mengatakan bahwa Beliau ada di Masjid Agung Karawang. Tetapi beliau Kyai Suyuthi juga tidak mengikhbarkan ke khalayak umum, infromasi tersebut hanya di informasikan kepada murid-murid terdekatnya saja.
Ketika hidup, Kyai Tubagus Suyuthi memang terjadwalkan sebulan sekali mengisi kajian Tasawuf di gedung samping masjid Agung, melanjutkan adiknya yang wafat lebih dulu bernama Tubagus Abbas. Di masjid Agung sendiri ada adiknya yang lain sebagai sesepuh yakni KH.Tb.Abdul Muhyi.
Saat beliau hidup memang belum dibuat Makam prasasti seperti sekarang. Karena makam prasasti sekarang baru dibuat saat renovasi masjid dilakukan pada tahun 2022.
*Sekilas Informasi mengenai Syekh Tubagus Suyuthi*
Syekh Tubagus Suyuthi adalah mursyid Thoriqoh Syathoriah murid KH.mustahdi Abbas Buntet. Kyai Suyuthi tinggal di Pabuaran Subang, sedangkan dua adiknya itu tinggal di Karawang sebagai sesepuh di masjid Agung. Mereka semua menjadi mursyid Thoriqoh Syathoriah, dan Tubagus Abbas pernah menjabat Hakim Agama di Karawang.
Mereka juga adalah para AHLI FIQIH, sehingga informasi spiritual itu hanya disampaikan kepada orang-orang terdekat saja, tidak diikhbarkan ke publik, meskipun Beliau mengajar di Masjid Agung dan juga di masyarakat. Jadi sifatnya seolah-olah rahasia atau internal saja. Karena bagi ahli fiqih itu harus disertai validitas fisik juga jika mengikhbarkan kepada khalayak umum.
*Sekilas Sejarah Masjid Agung*
Jika secara sejarah, Masjid Agung Karawang memanglah pesantren pertama yang dibuat oleh Syekh Quro, tempat mengajar para santrinya termasuk Nay Subang Larang yang kemudian dipersunting oleh Prabu Siliwangi (Prabu Siliwangi yang dimaksud adalah Pangeran Pamanah Rasa yang dikenal Prabu Siliwangi).
Untuk kayu tambatan tali kekang kapal Cheng Ho yang ditumpangi Syekh Syarif Hasanudin Qurrotil Ain, itu masih ada dipinggir sungai Citarum, area sekitaran ponpes At-Taubah (dekat Masjid Agung Karawang), karena area sekitaran itu dulu merupakah sebuah dermaga untuk kapal-kapal besar dari mancanegara. Termasuk Telukjambe, Poponcol dan Bintang Alam.
Dari paparan diatas, yang meyakini makam ada di pulobata ada dasarnya, yang meyakini makamnya di masjid agung juga ada dasar informasinya. Kedua dasar ini sama-sama tidak ada bukti catatan/manuskrip serta batu prasasti yang ditemukan hingga saat ini.
Umpak batu tempat tiang masjid lama (Benda Purbakala yang ada di masjid Agung)
Ilustrasi Masjid Syekh Quro zaman dulu (sekarang dikenal sebagai Masjid Agung Karawang)
Foto Maqbaroh syekh Abdurrahman, murid Syekh Quro, sebelum masjid di renovasi pada tahun 2022.