Hadramaut Bukan Bagian Dari Yaman Di Zaman Nabi SAW

Hadramaut Bukan Bagian Dari Yaman Di Zaman Nabi SAW

“Kebohongan memiliki tanggal kadaluwarsa, tetapi kebenaran tidak pernah berakhir.” ( Oche Otorkpa )

KLAIM SESAT ATAS HADRAMAUT

Kaum Habaib atau Klan Ba’alwi Imigran Yaman di dalam meneguhkan klaim sesatnya sebagai Keturunan Nabi selalu memprodusir kemuliaan tentang negeri asal leluhur mereka yaitu YAMAN. Dengan mengklaim sebagai keturunan Sayyid Ahmad bin Isa Al Husaini yang diakui sebagai datuknya dan ‘konon’ hijrah ke Hadramaut dari Iraq. Disini seolah HADRAMAUT yang kini menjadi bagian dari salah satu propinsi di Negara Yaman adalah negeri yang termulia di dunia dan melebihi negeri manapun. Dan salah satu kotanya yaitu Tarim sebagai tempat mayoritas Habaib bercokol adalah sebagai kota yang penuh keberkahan.

Berikut ini daftar kemuliaan Tarim dan Hadramaut versi Klan Ba’alwi :

1. “Tidak ada tempat di dunia ini yang lebih baik dari Tarim setelah Al-Masajid Ats-Tsalatsah (Makkah, Madinah, Aqsha).” Demikian kata Habib Abdullah Al Haddad.

2. Begitu banyak orang saleh sehingga dijuluki Kota Seribu Wali. Syekh Abdurrahman bin Muhammad Assegaf berkata kepada putra beliau Syekh Umar Al-Muhdor. “Sungguh telah dimakamkan di Zanbal (nama pemakaman di Tarim) 10.000 Waliyullah dan 80 di antaranya mencapai tingkat Quthub.”

Jumlah ini sekitar 600 tahun lau, sebelum wafatnya pendiri marga Ba’alwi macam Assegaff, Alaydrus, Al Muhdlor, Al Haddad dan lain sebagainya. Dengan klaim ini sekarang jumlah auliya’ di Zanbal sudah mencapai ratusan ribu.

3. Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ba Abad berkata, “Sesungguhnya Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, akan memberikan syafaat kepada penduduk Tarim secara khusus, jika nama Tarim disebutkan di hadapannya, beliau berkata, “Sungguh berbahagia penduduknya, kelak di hari kiamat Abu Bakar Ash Shiddiq akan memegang semua penduduk Tarim dalam genggamannya dan membawa mereka ke dalam surga.”

4. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga berkata, “Seandainya engkau mengeluarkan seluruh hartamu untuk mengunjungi Kota Tarim maka apa yang telah engkau dapatkan akan lebih banyak dari apa yang telah engkau keluarkan.”

5. Habib Ahmad bin Hasan al-Atthos berkata, “Jalan di Kota Tarim disebut sebagai guru karena jika kalian berjalan di jalanan Tarim kalian akan menemukan banyak orang yang akan menunjukkan kebaikan, atau majlis ilmu atau bahkan menasehatimu ketika kita ada kekurangan. Sehingga jalanan Kota Tarim bagaikan seorang guru yang memberi petunjuk pada kebaikan.”

6. Habib Umar bin Alwi al-Kaf (Sibaweh Tarim) berkata : “Doa di Kota Tarim mustajab walaupun di dalam kamar mandinya.”

7. Syekh Abdurrahman Assegaf (pendiri marga Assegaf Ba’alwi) berkata, “Setetes ilmu di Tarim lebih baik daripada lautan ilmu di luar Tarim.”

8. Habib Ahmad Al-Atthas, “Jalanan Tarim adalah guru dari pada orang yang tidak memiliki guru.”

9. Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi berkata, “Andai ia (menyebut seorang syekh dari Maghribi) mengetahui hakikat mereka (tokoh-tokoh Hadramaut yang hidup di jaman itu), pastilah mereka itu lebih agung dari Malaikat, sedangkan malaikat itu ma’shum berdasarkan nash Al Qur’an.”

Dan masih banyak lagi narasi-narasi mengagungkan Hadramaut dan Kota Tarim yang demikian luar biasa dan bombastis. Tentunya sebagai orang berakal kita bisa melihat bagaimana Hadramaut sejak dahulu hingga kini kondisinya. Apakah layak dianggap sebagai salah satu pusat peradaban Islam dari segala sisi. Lalu bagaimana dengan kota-kota di Iraq dan Iran tempat berkumpulnya mayoritas Marga Al Husaini? Bagaimana pula dengan kota gudangnya para Wali dari banyak Mursyid Thoriqoh di FEZ-Maroko dan kota-kota lainnya yang membentang dari Mesir hingga Maghribi yang banyak dihuni marga Al Hasani. Ini belum termasuk Syam (Palestina, Syiria dan Yordania). Masak semua kota-kota tersebut kalah kualitasnya oleh sebuah klan ranting kecil dari keturunan Ubaidillah yang mengaku salah satu dari putra Sayyid Ahmad bin Isa?!?

Anehnya mereka kok dulu berbondong-bondong hijrah ke Nusantara bila Hadramaut sehebat itu kualitasnya?!?

Yang lebih aneh lagi kok mereka tidak pulang kampung saja ke negeri asalnya yang katanya penuh keberkahan tersebut.

Hanya orang berakal sehat yang akan bisa mencermati segala kejanggalan ini !!!

KEMULIAAN YAMAN BERDASARKAN SABDA NABI

Memang benar YAMAN adalah negeri yang kemuliaannya banyak disebut di dalam riwayat Hadits Nabi SAW. Walaupun kondisi kekinian Yaman sedang diuji dan didera konflik yang seolah tidak berkesudahan. Namun kisah perjalanan suatu bangsa memang ada naik dan turunnya. Ada masa jaya sekaligus ada masa-masa sulitnya pula. Kelak seluruh sabda Nabi tersebut niscaya akan menuai pembuktiannya.

Yaman kekinian adalah kekacauan dan kemiskinan. Akibat konflik politik dan militer yang selalu melanda sedari dahulu hingga sekarang, membuat Yaman menjadi negara yang memprihatinkan. PBB telah menetapkan Yaman sebagai negara termiskin di dunia dan tempat bagi krisis kemanusiaan terburuk. Dilansir oleh BBC, sekitar 24 juta orang di sana, yaitu sekitar 80% dari populasi, bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, dan jutaan berada di ambang kelaparan.

Walaupun toh demikian, banyak hal berdasarkan dalil yang menunjukkan keutamaan Yaman, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebaik-baik Penduduk Dunia

Rasulullah telah mengabarkan kepada para Sahabatnya mengenai keutamaan penduduk Yaman ketimbang penduduk dunia lainnya.

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَرِيقٍ بَيْنَ مكه والمدينة، فَقَالَ : ” يُوشِكُ أَنْ يَطْلُعَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ ، كَأَنَّهَا قِطَعُ السَّحَابِ ، أَوْ قِطْعَةُ سَحَابٍ ، هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْضِ…

Suatu ketika, cerita Jubair bin Muth’im, kami bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan antara Makkah dan Madinah. Saat itu Nabi bersabda, “Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka bak segumpal awan. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi.” (HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Al-Baihaqi)

2. Keberkahan Melingkupi Yaman

Rasulullah juga telah mendoakan agar keberkahan melingkupi Yaman dan penduduknya. Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdoa,

اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا

“Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman kami.” (HR. Bukhori dan Ahmad)

3. Iman dan Hikmah ada pada Yaman

Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Tatkala diturunkan ayat, ‘Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,’” Rasulullah bersabda,

أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية

“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad)

4. Umat Nabi yang Akan Pertama Kali Minum dari Telaga Beliau

Sahabat Nabi Tsauban berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda,

إني لبعقر حوضي أذود الناس لأهل اليمن أضرب بعصاي حتى يرفض عليهم

“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)

5. Tentara Allah di Masa Fitnah

Abdullah bin Hawalah mengatakan, “Nabi SAW bersabda,

سيصير الأمر إلى أن تكونوا جنودا مجندة جند بالشام و جند باليمن و جند بالعراق عليك بالشام فإنها خيرة الله من أرضه يجتبي إليها خيرته من عباده فإن أبيتم فعليكم يمنكم و اسقوا من غدركم فإن الله قد توكل لي بالشام و أهله

“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban)

6. Sifat Mulia Penduduk Yaman

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa penduduk Yaman lah yang pertama kali meneladankan jabat tangan.

Anas bin Malik berkata, “Nabi bersabda,

قد جاء كم أهل اليمن وهم أول من جاء بالمصافحة

“Sesungguhnya telah datang kepada kalian penduduk Yaman. Merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan.”

Penduduk Yaman dalam sejarah juga dikenal bersemangat dalam menuntut ilmu. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan juga oleh Anas bin Malik.

“Suatu hari, beberapa orang dari negeri Yaman datang menemui Rasulullah seraya berkata,

ابعث معنا رجلاً يعلمنا السنة والإسلام

“Wahai Rasulullah, kirimkanlah untuk kami seseorang yang akan mengajari kami sunnah dan Islam.”

Lalu Rasulullah menarik tangan Abu Ubaidah seraya bersabda,

هذا أمين هذه الأمة

“Ini orangnya, dialah penjaga umat ini.”

Penduduk Yaman juga disebut sebagai umat Nabi yang amalnya akan membuat iri para Sahabatnya.

Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan, “Rasulullahbersabda:

إنه سيأتي قوم تحقرون أعمالكم إلى أعمالهم

“Sesungguhnya akan datang kaum, yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka“.

“Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?” Tanya para Sahabat.

لا و لكن هم أهل اليمن

“Bukan, mereka adalah penduduk Yaman.” jawab Rasulullah.” (HR. Ibnu Abi Ashim).

DEFINISI TENTANG YAMAN

Pertanyaan kritisnya benarkah Hadramaut adalah Yaman yang dimaksud oleh Nabi SAW diatas?

Sebagai komparasi, ketika Al Quran menyebut kata RUM atau Romawi maka negeri manakah yang dimaksud? Tentu saja itu adalah BYZANTIUM atau ROMAWI TIMUR. Karena Romawi Barat sudah runtuh hampir seabad sebelum Nabi dilahirkan. Yaitu pada tahun 476 M, sementara Rosul dilahirkan pada 571 M.

Ketika Zionis Israel menolak entitas Palestina, pertanyaannya adalah ketika mereka dahulu hadir sebagai imigran harus mendapat stempel dari otoritas pemerintahan siapa? Tentu saja mereka harus mendapatkan persetujuan penguasa Palestina yang jelas diakui wilayahnya di dalam Peta Dunia. Mencoba menghapus kesejarahan Palestina adalah tindakan yang jahat, brutal, tidak berperikemanusiaan, serta ahistoris.

Analogi lainnya, ketika di jaman Majapahit kita mengaku sebagai warga ibukota, maka yang dimaksud adalah Trowulan yang kini bagian dari Kota Mojokerto. Dan di masa sekarang tentu saja mereka yang ber-KTP Jakarta atau nantinya ketika pindah ke IKN di Kalimantan.

Nah, ternyata di dalam kesejarahan yang dimaksud sebagai YAMAN dahulu kala adalah mayoritas Yaman Utara sebelum bersatunya Yaman Utara dan Selatan di era sekarang. Sedangkan Hadramaut adalah entitas tersendiri. Silahkan melihat sesuai peta yang ditampilkan tentang kewilayahan Yaman.

(https://www.wattpad.com/717951603-atlas-dakwah-nabi-muhammad-saw-terbit-%E2%9C%93-%F0%9F%95%8B-bangsa)

Karena Yaman di masa Rosulullah adalah daerah teritorial yang mayoritas masih menganut agama Kristen di bagian utaranya (Najran), serta bagian selatan sebagai daerah yang pernah dikuasai Kerajaan Himyar yang beragama Yahudi sebelum dihancurkan Byzantium. Setelah itu, keduanya berangsur memeluk Islam dan melebur menjadi satu. Yaitu setelah Islam diperkenalkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib pada tahun 630M dalam sebuah ekspedisi dikala Nabi masih hidup.

Berikut ini pembagian Jazirah Arab di masa Nabi SAW :

1. Hijaz, terletak di sebelah tenggara tepian Laut Merah. Wilayah ini penting karena ada Ka’bah di Mekkah.

2. Yaman, terletak di sebelah selatan Mekkah. Dan di sebelah selatannya adalah Samudera Hindia.

3. Hadramaut, terletak di sebelah timur Yaman, sebelah selamanya juga Samudera Hindia.

4. Murah, terletak di sebelah timur Hadramaut.

5. Oman, terletak di sebelah utaranya Muhrah, tepian Teluk Persia.

6. Al Hasa’, tepian pantai Teluk Persia memanjang hingga Sungai Eufrat.

7. Nejed, dataran luas berbatasan dengan Syam antara Hijaz dan Yamamah.

8. Ahqaf, terletak di selatan, sebelah barat daya Oman.

Jadi kini semakin jelas bahwa Hadramaut bukan bagian dari negeri Yaman sebagaimana yang dimaksud oleh Rosulullah ketika bersabda tentang kemuliaan Yaman.

(https://www.portal-islam.id/2020/04/kala-nabi-muhammad-lahir-jazirah-arab.html?m=1)

KESIMPULAN

Klaim Ba’alwi yang terbukti menyesatkan ummat dengan mengaku sebagai keturunan Nabi padahal sudah gagal dari segala pembuktian, kini semakin tragis nasibnya. Mereka yang selalu mengagungkan datuknya secara berlebihan juga telah diulas segala kejanggalannya melalui banyak kajian. Dan tidak cukup itu saja, ternyata klaim bombastis akan Hadramaut yang dikaitkan dengan kemuliaan Yaman ternyata telah terbukti tidak benar adanya berdasarkan peta kesejarahan di masa Rosulullah.

Benarlah kata pepatah: “Suatu kebohongan akan melahirkan kebohongan-kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan pertama !”

Marilah kita waspada akan semua tipu muslihat, bila ingin menjadi bangsa yang benar-benar merdeka !!!

Wassalamu’alaikum wr.wb, Rahayu Nusantaraku !

Oleh : KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *