JAWABAN ILMIAH KH IMADUDDIN USMAN AL-BANTANI TERHADAP STATEMENT KH MIFTACHUL AKHYAR
=======
PERTAMA,Kitab Tahdzibul Ansab wa Nihayatul Alqab yang dikarang Al-Ubaidili (w. 437) abad 5 ketika menerangkan tentang keturunan Ali al- Uraidi tidak menyebutkan nama Alawi dan ayahnya, Ubaidillah. Ia hanya menyebutkan satu anak dari Ahmad al-Abah bin Isa yaitu Muhammad. Kutipan dari kitab tersebut seperti berikut ini:
ٚاح ذّ ث ػ ١غٝ إ مٌ ١ت ث محمد ث ػ ٍٟ ا ؼٌش ٠ؼٟ ٠ مٍت إ فٌبؽ ٚ ذٌ اثٛ عؼفش )الَػ ّٝ( محمد ث ػ ٍٟ ث محمد
ث أح ذّ ، ػ ّٟ فٟ آخش ػ شّ ٚا حٔذس ا ٌٝ ا جٌظشح ٚالب ثٙب ٚ بِد ثٙب ٚ اٚلَد ٚأخٛ ثب غٌج اٚلَد.
– )ٔ )رٙز ٠ت الَ غٔبة ٚ ٙٔب ٠خ الَ مٌبة، شِوض رحم ١مبد وٛ جِ ١ٛرش ػ ٍٛ اعلا ِٟ ص. ٙ 77ٔ 7
“Dan Ahmad bin Isa an-Naqib bin Muhammad bin Ali al-Uraidi diberikan gelar an-Naffat, sebagian dari keturunannya adalah Abu Ja’far (al-A’ma: yang buta) Muhammad bin Ali bn Muhammad bin Ahmad, ia buta di akhir hayatnya, ia pergi ke Basrah menetap dan wafat di sana. Dan ia mempunyai anak. Saudaranya di al-jabal (gunung) juga mempunyai anak. (Tahdzibul Ansab wa Nihayatul Alqob, Markaz Komputer Ulum Islami, h. 17Kitab Abad Kesembilan hijriah-177)
Al-Ubaidili, ketika menyebutkan nama keturunan Ahmad al-Abah bin Isa hanya menyebutkan satu sampel dari keturunannya, yang di dalam sampel itu ada anak Ahmad al-Abah yang bernama Muhammad. Namun ia tidak tegas apakah Ahmad
al-Abah hanya mempunyai anak bernama Muhammad atau masih ada anak lainnya. Dari sini kesempatan ada nama anak lain bisa masuk masih terbuka.
Yang menjadi catatan adalah ul-Ubaidili hidup bersamaan dengan hidupnya Alawi bin Ubaidillah. Ketika Alawi wafat pada tahun 400 hijriah, umur al-Ubaidili sudah 62 tahun, namun ia tidak mencatat nama Alawi sebagai keturunan Ahmad al-Abah.
Kedua, Kitab al-Majdi fi Ansabittholibin karya Sayyid Syarif Najmuddin Ali bin Muhammad al-Umri an-Nassabah ) (w. 490), ketika menerangkan tentang keturunan Isa bin Muhammad an-Naqib ia menyebutkan bahwa keturunan dari Ahmad al-Abah bin Isa ada di Bagdad yaitu dari al-Hasan Abu Muhammad ad-Dallal Aladdauri bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa. Sama seperti al-Ubaidili, al-Umri hanya menyebutkan satu anak saja dari Ahmad al-Abah. Kutipan lengkapnya seperti di bawah ini:
ٚأح ذّ اثٛ ا مٌبع الَثح ا ؼٌّشٚف ثب فٌٕبؽ لَ وب ٠زغش إ فٌؾ ثم ١خ ثجغذاد ا حٌغ اثٟ محمد ا ذٌلَي ػ ٍٝ
ا ذٌٚس ثجغذاد سأ ٠ز بِد ثأخش ثجغذاد ث محمد ث ػ ٍٟ ث محمد ث أح ذّ ث ػ ١غٝ ث محمد ث ا ؼٌش ٠ؼٟ. )ا غٌّذٞ
)ٖٖ فٟ أ غٔبة ا طٌب جٌ ١ ،ٓ ا ؼٌ شّٞ، ىِزجخ آ ٠خ الله ػظ ّٟ ا شٌّػشٟ، ص. 7
“Dan Ahmad Abul Qasim al-Abah yang dikenal dengan “al-Naffat” karena ia berdagang minyak nafat (sejenis minyak tanah), ia mempunyai keturunan di bagdad dari al-Hasan Abu Muhammad ad-Dalal Aladdauri di Bagdad, aku melihatnya wafat diakhir umurnya di Bagdad, ia anak dari Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa bin Muhammad (an-Naqib) bin (Ali) al-Uraidi.” (Al-majdi Fi Ansabittholibin, al-Umri, maktabah Ayatullah udzma al-mar’asyi, Tahun 1442 h. 337).
Dari kitab al-Majdi karya al-Umri tersebut, disimpulkan bahwa salah seorang anak dari Ahmad bin Isa bernama Muhammad, yang demikian itu sesuai dengan kitab Tahdzibul Ansab karya al-Ubaidili. Perbedaan dari keduanya adalah, al-Umri menerangkan tentang keturunan Ahmad bin Isa yang bernama Muhammad bin Ali di Basrah, sedangkan al-Ubaidili menerangkan tentang anak dari Muhammad bin Ali yaitu al-hasan yang sudah pindah ke Bagdad.
KEDUA, kitab abad lima ini sepakat bahwa Ahmad bin Isa mempunyai anak bernama Muhammad.
Ketiga, Kitab Muntaqilatut Tholibiyah karya Abu Ismail Ibrahim bin Nasir ibnu Thobatoba (w. 400 an), yaitu sebuah kitab yang menerangkan tentang daerah-daerah lokasi perpindahan para keturunan Abi tholib menyebutkan bahwa keturunan Abi tholib yang ada di Roy adalah Muhammad bin Ahmad an-Naffat. Seperti diketahui bahwa keturunan Nabi juga sekaligus adalah keturunan Ali bin Abi Talib. Kutipan kitab Muntaqilatut Tholibiyah tersebut sebagai berikut:
)ثب شٌٞ( محمد ث اح ذّ إ فٌبؽ اث ػ ١غٝ ث محمد الَوجش اث ػ ٍٟ ا ؼٌش ٠ؼٟ ػمج محمد ٚػ ٍٟ ٚا حٌغ ١ٓ
“Di Kota Roy, (ada keturunan Abu Tholib bernama) Muhammad bin Ahmad an-Naffat bin Isa bin Muhammad al-Akbar bin Ali al-Uraidi. Keturunannya (Muhammad bin Ahmad) ada tiga: Muhammad, Ali dan Husain.” (Muntaqilatuttolibiyah, Abu Ismail Ibrahim bin Nasir Ibnu Thobatoba, Matba’ah al-Haidariyah, Najaf, tahun 1388 H/1968 M h. 160)
Dari kutipan itu Ahmad bin Isa disebutkan mempunyai anak bernama Muhammad, sama seperti kitab Tahdzibul Ansab dan kitab al-Majdi.
Abad kelima konsisten berdasarkan tiga kitab di atas bahwa yang tercatat dari anak Ahmad hanyalah Muhammad bin Ahmad bin Isa. Tapi ketiga kitab itu tidak menegaskan bahwa Ahmad hanya mempunyai satu anak. Jadi bukan berarti tidak ada anak yang lain, karena tidak ada kalimat penegasan dari ketiga kitab itu.
Kitab Abad Keenam Hijrah
Kitab as-Syajarah al-Mubarokah karya Imam Al-Fakhrurazi (w. 604 H) menyatakan bahwa Ahmad bin Isa tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah. Kutipan dari kitab itu sebagai berikut:
أ بِ أح ذّ الَثح فؼمج صلاصخ ث ١ٕ :ٓ محمد اثٛ عؼفش ثب شٌٞ، ٚػ ٍٟ ثب شٌ خٍِ، ٚحغ ١ ػمج ث ١ٕغبثٛس )ا شٌغشح
ا جٌّبسوخ: (
“Adapun Ahmad al-Abh maka anaknya yang berketurunan ada tiga: Muhammad Abu ja’far yang berada di kota Roy, Ali yang berada di Ramallah, dan Husain yang keturunanya ada di Naisaburi.” (Al-Syajarah Al-Mubarokah: 111)
Dari kutipan di atas Imam Al-Fakhrurazi tegas menyebutkan bahwa Ahmad al-Abh bin Isa al-Muhajir hanya mempunyai anak tiga yaitu Muhammad, Ali dan Husain. Ahmad al-Abh tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah. Dari ketiga anaknya itu, semuanya, menurut Imam al-fakhrurazi, tidak ada yang tinggal di Yaman.
Imam al-Fakhrurazi, penulis kitab al-Syajarah al-Mubarokah tinggal di Kota Roy, Iran, di mana di sana banyak keturunan Ahmad Al-Abh dari jalur Muhammad Abu Ja’far, tentunya informasi tentang berapa anak yang dimiliki oleh Ahmad al-Abh ia dapatkan secara valid dari keturunan Ahmad yang tinggal di Kota Roy. Dalam kitabnya itu Imam Al-Fakhrurazi dengan tegas menyebutkan nama anak Ahmad al-Abah bin Isa hanya tiga.
Dari sini kesempatan masuknya nama lain sudah tertutup secara ilmiyah kecuali ada kitab semasa atau yang lebih dahulu ditulis yang berbicara lain.
Kitab Abad Ketujuh Hijrah Hijriah
Kitab al-Fakhri fi Ansabitalibin karya Azizuddin Abu Tolib Ismail bin Husain al-Marwazi (w. 614) menyebutkan yang sama seperti kitab-kitab abad kelima, yaitu hanya menyebutkan satu jalur keturunan Ahmad bin Isa yaitu dari jalur Muhammad bin Ahmad bin Isa. Adapun kutipan lengkapnya adalah:
ِٕٙ أثٛ عؼفش الَػ ّٝ محمد ث ػ ٍٟ ث محمد ث اح ذّ الَثح اٚلَد ثب جٌظشح ٚاخٛ فٟ ا غٌج ثم اٚلَد )
ا فٌخشٞ فٟ ا غٔبة ا طٌب جٌ ١ ،ٓ ا غٌ ١ذ ػض ٠ض ا ذٌ ٠ اثٛ ؽب تٌ اع بّػ ١ ث حغ ١ ا شٌّٚصٞ، رحم ١ك ا غٌ ١ذ ِٙذٞ
ا شٌعبئٟ، ص. (ٖٓ
“Sebagian dari mereka (keturunan Isa an-Naqib) adalah Abu Ja’far (al-a’ma: yang buta) Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad al-Abah, ia punya anak di Bashrah, dan saudaranya di al jabal di Kota Qum, ia punya anak.” (Al-Fakhri fi ansaabitholibin, Sayid Azizuddin Abu Tholib Ismail bin Husain al-Mawarzi, Tahqiq sayid Mahdi ar-Roja’I, h. 30).
Sampai abad ketujuh ini tidak ada nama anak Ahmad yang bernama Ubaidillah dan pula tidak ada disebutkan Ahmad punya keturunan di Yaman.
Kitab Abad Kedelapan Hijriah
Kitab al-Ashili fi Ansabittholibin karya Shofiyuddin Muhammad ibnu at-Thoqtoqi al-Hasani (w. 709 H) menyebutkan satu sampel jalur keturunan Ahmad bin Isa yaitu melalui anaknya yang bernama Muhammad bin Isa. Kutipan lengkapnya seperti berikut ini:
ٚ ػمت أح ذّ ث ػ ١غٝ إ مٌ ١ت ا حٌغ ث اثٟ عٙ أح ذّ ث ػ ٍٟ ث اثٟ عؼفش محمد ث أح ذّ )الأط ١ ٍٟ فٟ
ا غٔبة ا طٌب جٌ ١ ،ٓ ا طٌمطمٟ، رحم ١ك ا غٌ ١ذ ِٙذٞ ا شٌعبئٟ، ص. (ٕٕٔ
“Dan dari keturunan Ahmad bin Isa an-Naqib adalah al-Hasan bin Abi Sahal Ahmad bin Ali bin Abi Ja’far Muhammad bin Ahmad (Al-Ashili fi Ansabittholibin, at-Thoqtoqi, Tahqiq Sayid Mahdi Ar-Roja’I, h. 212)
Demikian pula sampai abad kedelapan ini tidak ada nama anak Ahmad yang bernama Ubaidillah dan pula tidak ada disebutkan Ahmad punya keturunan di Yaman.
Kitab Abad Kesembilan hijriah
Dalam kitab Umdatuttolib fi Ansabi Ali Abi Tholib karya Ibnu Anbah (w. 828) disebutkan bahwa di antara keturunan Muhammad an-Naqib adalahAhmad al-Ataj bin Abi Muhammad al-Hasan ad-Dallal bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa. Kutipan lengkapnya seperti berikut ini:
ٚ ِٕٙ اح ذّ الَرظ ث اثٟ محمد ا حٌغ ا ذٌلَي ث محمد ث ػ ٍٟ ث محمد ث أح ذّ ث ػ ١غٝ الَوجش )ػ ذّح ا طٌب تٌ فٟ
أ غٔبة اي اثٟ ؽب تٌ، اث ػ جٕخ، ص. (ٕٕ٘
“Sebagian dari keturunan Muhammad an-Naqib adalah Ahmad al-Ataj bin Abi Muhammad al-Hasan ad-Dallal bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa al-Akbar. (Umdatutholib fi Ansabi Ali Abi Tholib, Ibnu Anbah, h. 225).
Sampai awal abad Sembilan ini tidak disebutkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. Seperti juga tidak disebutkan bahwa ada anak Ahmad bin Isa yang tinggal di Yaman.
#RijalulAswajaNU #RijalulAnsorNU #AswajaNU #AnsorNU #BanserNU #FattayatNU #MuslimatNU #JatmanNU #PagarNusaNU #PBNU #PWNU #PCNU #PCINU #MWCNU #PMIINU #IPNU #IPPNU #JQHNU #ISNU #SARBUMUSINU #SNNU #PERGUNU #ISHARINU #RMINU #LAZISNU #LPMAARIFNU #LESBUMINU #LAKPESDAMNU #LPNU #LPPNU #LKNU #LPBHNU #LWPNU #LBMNU #LPBINU #LKKNU #LTMNU #LFNU #LTTNU