KEDATANGAN (MIGRASI) HABIB KLAN BAALAWI KE INDONESIA

Dengan di fasilitasi Pemerintah Belanda, Keluarga Ba Alawi atau Para habib di Indonesia datang pada sekitar tahun 1880 M dari Yaman pasca berakhirnya perang Diponegoro , dimana perang tersebut telah merugikan pemerintah Belanda hingga Pemerintah Belanda memiliki hutang senilai jutaan golden, kedatangan mereka (imigran yaman) berlanjut hingga tahun 1943 sebelum kedatangan Jepang. [Historiografi Etnis Arab di Indonesia, Miftahul Tawbah, Journal Multicultural of Islamic Education, volume 6, h. 132.],

Menurut catatan laporan snouck kepada ratu Belanda (catatan di Leiden Belanda telah di translate dan terdokumentasi di perpustakaan nasional Indonesia), Bahwa imigran Yaman yang datang ke Indonesia dalam keadaan miskin untuk mencari penghidupan , bukan dalam misi berdakwah.
Silahkan download file laporan snouck ke ratu belanda di masa kerjanya di link ini:
https://tengkuputeh.files.wordpress.com/2017/08/nasihat-nasihat-c-snouck-hurgronje-jilid-1.pdf

Di Indonesia, mereka kebanyakan tidak melakukan asimilasi dengan penduduk lokal, dari itu maka mereka dapat dikenali dengan mudah dari marga-marga yang diletakan di belakang nama mereka, seperti Assegaf, Allatas, Al-Idrus, bin Sihab, bin Smith , bin yahya, Al-habsy, dan lainnya.
Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Besar Muhammad SAW. Menurut mereka, mereka adalah dari keturunan keluarga Ba Alawi. Ba Alawi sendiri adalah rumpun keluarga di Yaman yang di mulai dari datuk mereka yang bernama Alawi bin Ubaidillah.
Belakangan didapatkan dari hasil penelitian Kyai Imad, tokoh bernama Ubadilah terindikasi kuat merupakan tokoh fiktif, karena tidak tercatat dalam kitab-kitab nasab selama 600tahun. kemudian dari hasil test YDNA dari data180 orang klan baa’awiy happlogroupnya “G” , ini menunjukan mereka bukan dari ras Arab keturunan Nabi Ibrahim, melainkan dari suku Kazhar / Yahudi askenazi.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *