Raden Patah (Fatah/فتاح) selama hidupnya memilki 6 orang anak, ke enam keturunannya itu lahir dari ketiga istrinya. Kelak keturunan Raden Patah yang berjumlah 6 orang itu ada yang menjadi pewaris tahta Kesultanan Demak maupun menjadi pembesar di daerah-daerah yang menjadi kekuasaan Kesultanan Demak.
Raden Patah pertama kali menikah dengan Putri Sunan Ampel, Putri ini pula yang dikemudian hari dijadikan sebagai pemaisuri ketika Raden Patah menjabat sebagai Sultan Demak. Dari istri pertamanya, Raden Patah memperoleh dua keturunan, yaitu:
Raden Surya
Raden Surya adalah nama lain dari Patih Unus (Yunus), beliau nantinya diangkat menjadi penerus tahta Kesultanan Demak, hal ini dilakukan karena selain anak permaisuri ia juga anak laki-laki tertua, karena meskipun ia mempunyai seorang kakak (tiri) akan tetapi jenis kelaminnya perempuan. Raden Surya memerintah Demak tidak lama, karena wafat ketika melakukan serangan ke markas Portugis di Malaka.
Raden Trenggono
Raden Trenggono yang juga disebut Pangeran Trenggono adalah Sultan Demak ketiga pengganti kakaknya, pada masa pemerintahannya Demak mencapai puncak kejayaan, sebab berhasil menguasai hampir seluruh Jawa dan Madura serta beberapa daerah di Kalimntan dan Sumatra.
Selanjutnya, istri kedua Raden Patah adalah Putri Rangdu Sanga, dari istri keduanya Raden Patah memperoleh dua orang anak, yaitu:
Raden Kanduruwan
Raden Kanduruwan disebut-sebut sebagai tokoh yang ditugaskan ayahnya menaklukan Sumenep, beliaupun kemudian menjadi penguasa Sumenep Madura.
Raden Pamekas
Tidak berbeda dengan kakaknya, tokoh Raden Pamekas juga disebut-sebut sebagai tokoh yang ditugaskan Sultan Trenggono untuk menaklukan Pamekasan Madura, kelak ia menjadi penguasa di Pamekasan.
Istri ketiga Raden Patah adalah putri Adipati Jipang. Dari perkawinan ketiganya Raden Patah memperoleh dua orang keturunan, yaitu :
Raden Kikin
Raden Kikin, secara kelahiran lebih tua dari Raden Tenggono, oleh karena itu, selepas kematian Patih Unus, Raden Kikin terlibat perebutan tahta dengan Raden Trenggono.
Perebutan tahta tersebut mengakibatkan Raden Kikin terbunuh. Beliau dibunuh oleh Raden Mukmin (Sunan Pawoto/Sultan Demak ke IV) di pinggir Sungai sehingga Raden Kikin dijuluki Pangeran Seda Ing Sekar Lapen, maksudnya kembang yang wafat di tepi sungai.
Ratu Mas Nyawa
Ratu Mas adalah anak Raden patah tertua, dikemudian hari Ratu Mas dinikahkan dengan anak Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Brata Kelana. Selepas Pangeran Brata Kelana wafat akibat dirompak di tengah laut ketika hendak pulang menuju Cirebon, Ratu Mas dinikahkan dengan anak Sunan Gunung jati yang lain, yaitu Pangeran Pasarean.
Gambaran keturunan Raden Patah dari penjelasan di atas dirangkum pada bagan dibawah ini:
Urutan anak-anak Raden Patah dari mulai yang tertua dan termuda dari ketiga istrinya adalah sebagai berikut:
Ratu Mas Nyawa
Raden Surya (Pati Unus/Pangeran Sabrang Lor)
Raden Kikin
Raden Trenggono
Raden Kanduruwan
Raden Pamekas
Sumber: https://www.historyofcirebon.id/2019/12/keturunan-raden-patah.html?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR1VzWUzBR__KBUGCKfSTSe6BVNFw_PXweTCgUCVzT6BoXsFMVd1kSLIX0Y_aem_AQgcbR_7dAVRCNOtbhqSQqB0MQK5GH0IJ_DWa03T7zRUmf9tH7y5Fft4MsL0zIWlc_0r9KE-sPHA9_GHvzxIy-zY&m=1