Kota Samarkand di Uzbekistan, Pusat Penyebaran Islam di Asia Tengah (Negeri Asal Leluhur Walisongo dan Kyai Nusantara).

 

Samarkand, sebuah kota di Uzbekistan, adalah salah satu kota tertua di dunia yang masih terus dihuni dari generasi ke generasi. Didirikan sekitar 700 SM, kota ini menjadi pusat pertemuan budaya serta pembelajaran dan perdagangan pada masa kejayaan Jalur Sutra. Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara belahan dunia Timur dan Barat. Dimulai dari China hingga Mediterania, jalur perdagangan pada masa kuno ini turut melintasi wilayah Samarkand.

Kota Samarkand di Uzbekistan, dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kota ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di kawasan Asia Tengah.

Peradaban Islam di Asia Tengah berkembang pesat di Uzbekistan. Di sana ada salah satu kota yang menjadi pusatnya yaitu Samarkand.
Samarkand merupakan salah satu kota bersejarah dalam peradaban Islam di Uzbekistan dan Asia Tengah. Bersama dengan Kota Bukhara, Samarkand menjadi pusat perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan Islam.

Terdapat sejarah panjang peradaban Islam di kota yang didirikan kira-kira 3.000 tahun lalu itu. Samarkand baru bisa ditaklukan oleh kaum muslimin pada tahun 93 H/712 M, dan sejak itulah Islam mulai diterima kalangan luas masyarakat Samarkand. Pasca ditaklukan oleh Dinasti Umayyah, kota ini menjadi kota yang sangat maju dan menjadi pusat Islamisasi ke wilayah Asia Tengah.

Selain menjadi pusat Islamisasi di wilayah Asia Tengah, Samarkand juga mempunyai andil besar dalam melahirkan para ulama dan tokoh Intelektual Besar dalam Islam, seperti Abu Mansur al-Maturidi (pendiri kelompok Maturidiyah), Muhammad Addi as-Samarkandi, Abu Hasan al-Maidani, Abu Bakr as-Samarkandi, Muhammad Ibn Mas’ud as-Samarkandi (penyusun Tafsir Al-Iyasyi), dan Naqibuddin as-Samarkandi.

Di Samarkaand juga terdapat makam Kaisar Tamerland yang dikenal dengan Guri Amir, ahli astronomi Ulughbek dan madrasah paling tua di dunia, dan komplek Shah-i-Zinda dengan 16 bangunan. Komplek inilah yang dikatakan menjadi tempat peristirahatan terakhir Qasim Ibn Abbas, sepupu Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam ke wilayah tersebut.

ak hanya itu, di kota Samarkand sendiri terdapat makam perawi hadis Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari atau yang terkenal dengan sebutan Imam Al Bukhari. Kisah makam ini berawal saat penguasa tertinggi Uni Soviet, Nikita Khrushchev mengundang Bung Karno untuk mengunjungi Moskow pada tahun 1961. Saat itu Bung Karno meminta pemerintah Soviet agar mencari makam Al Bukhari di Uzbekistan dan ketemu.

Selain terkenal sebagai kota para ilmuwan, kota ini juga terkenal dengan kota pelajar di masa lampau. Beberapa peninggalan sejarah peradaban Islam yang ada di Samarkand adalah Madrasah Ulug Begh, Tilya Kari, dan Sir Dor.

Di samping pusat Islamisasi, kota yang menjadi warisan budaya UNESCO ini juga pernah menjadi pusat budaya. Hal itu terlihat dari pertemuan tiga budaya, yaitu budaya Arab, budaya Barat dan budaya China.

Kota ini juga menjadi Jalur Sutra yang menghubungkan negara-negara Timur dengan negara-negara Barat. Bahkan salah satu dari penyebar Islam di Indonesia yaitu Sunan Gresik, berasal dari wilayah Samarkand.

Bila traveler berkunjung ke Samarkand, traveler dapat mengagumi arsitektur bangunan megah di sana. Salah satunya Registan Square yang merupakan alun-alun cantik berkelas dunia.

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *