*”Pengingat untuk Mukibin Kabib: Kenapa Orang Nusantara Malah Ikut Agama Warisan Leluhur Sekte Baklawi?”*
CONTOH YANG BAIK SEKTE BAKLAWI?
Kenapa Orang Nusantara, Terutama Mukibin Kabib, Malah Ikut Agama Warisan Leluhur Sekte Baklawi?
Di dunia ini, ada satu hal yang luar biasa dari Sekte Baklawi—mereka sangat memegang teguh agama warisan leluhur mereka. Mereka tetap setia dengan ajaran turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyangnya, tidak peduli benar atau salah, sesuai dalil atau cuma tradisi belaka.
Tapi yang jadi pertanyaan besar: Kenapa justru banyak orang Nusantara, terutama para mukibin kabib, malah ikut-ikutan?
*1. Sekte Baklawi: Memegang Teguh Warisan Leluhurnya*
Sekte Baklawi dikenal solid dalam mempertahankan ajaran nenek moyangnya. Mereka tidak goyah oleh dalil atau bukti sejarah yang membantahnya. Mau terbukti salah sekalipun, mereka tetap mempertahankannya mati-matian. Bahkan kalau perlu, mereka akan menyebarkan narasi mistis, membangun kultus individu, dan memutarbalikkan sejarah agar ajaran leluhur mereka tetap bertahan.
Satu hal yang patut diakui, mereka tidak pernah berkhianat pada identitas mereka sendiri. Meski dalam praktiknya mereka melakukan berbagai penyimpangan ajaran Islam, mereka tetap mempertahankan eksklusivitas dan kepercayaan fanatik terhadap kelompoknya sendiri.
*2. Mukibin Kabib: Malah Ikut Warisan Baklawi, Bukan Warisan Leluhur Mereka Sendiri*
Ironisnya, yang justru gampang banget terpengaruh adalah orang Nusantara, khususnya para mukibin kabib. Mereka rela meninggalkan warisan agama dan budaya nenek moyang mereka sendiri demi ikut-ikutan doktrin yang bahkan sekte Baklawi sendiri tidak bisa buktikan secara historis maupun ilmiah.
Kenapa ini bisa terjadi?
- *Dibutakan oleh gelar dan mitos* – Mereka lebih percaya klaim tanpa bukti daripada fakta yang jelas.
- *Takut dianggap melawan “keturunan suci”* – Padahal, klaim ini sudah terbukti tidak memiliki dasar sejarah.
- *Dijajah mentalnya* – Mereka merasa lebih mulia kalau ikut warisan sekte Baklawi daripada menghargai identitas sendiri.
Padahal, sejarah mencatat bahwa ajaran sekte Baklawi tidak hanya penuh dengan distorsi, tetapi juga berbahaya karena bertentangan dengan ajaran Islam yang murni.
*3. Padahal, Siapa yang Sebenarnya Mengkhianati Islam dan Nusantara?*
Sekte Baklawi boleh saja mengaku sebagai “penjaga Islam,” tapi rekam jejak sejarah mereka justru sebaliknya. Dari memelopori komunisme di Indonesia, memutarbalikkan sejarah perjuangan bangsa, sampai mengklaim nasab pahlawan Nusantara tanpa bukti—semua ini menunjukkan bahwa mereka lebih banyak merusak daripada membangun.
Sementara itu, ulama-ulama pribumi yang berjuang mati-matian untuk Islam dan bangsa sendiri, malah sering dianggap lebih rendah dibanding kelompok yang hanya bermodal klaim tanpa bukti.
*4. Data: Kesesatan Ajaran Sekte Klan Ba’alwi*
Berikut beberapa penyimpangan dan kesesatan yang dilakukan oleh sekte ini:
*1. Menafsirkan Alquran dengan cara yang salah*
- Para Kabib Ba’alwi salah menafsirkan Surat Al Ahzab ayat 33 seolah-olah mereka adalah Ahlul Bait Nabi yang pasti masuk surga tanpa amal.
- Mereka mengklaim bahwa dosa mereka pasti diampuni hanya karena nasab, padahal Nabi Muhammad SAW sendiri menegaskan bahwa nasab tidak menjamin keselamatan tanpa iman dan amal shalih.
Sumber: https://www.youtube.com/shorts/Gfrv3AlE9y4
*2. Mengubah dan menambah pokok ibadah*
- Terdapat ceramah seorang habib yang menyatakan bahwa salah satu tokoh mereka di Tarim tidak mau berhaji dan umroh ke Hijaz, tetapi cukup berziarah ke makam Muhammad Faqih Muqaddam saja. Ini adalah bentuk penyelewengan ibadah.
Sumber 1: https://www.youtube.com/watch?v=Tn_zRwONumU
Sumber 2: https://www.walisongobangkit.com/kesesatan-ajaran-klan-baalwi-distorsi-syariat-dalam-ibadah-haji/
*3. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil*
- Ada ceramah yang menyebutkan bahwa siapa pun yang tidak percaya dengan habib dianggap kafir. Ini adalah bentuk kesesatan yang nyata karena bertentangan dengan prinsip Islam.
Sumber: https://youtube.com/shorts/nUb01-N6n_E?si=15W2odGEregIoSzP
*4. Melecehkan dan merendahkan Nabi Muhammad SAW*
- Mereka menyebarkan mitos bahwa leluhur Kabib Ba’alwi bisa melakukan mi’raj 70 kali sehari, yang jelas-jelas melecehkan kemuliaan mukjizat Nabi Muhammad SAW.
- Doktrin sesat yang mengajarkan bahwa di alam kubur pertanyaan “Siapa Nabimu?” harus dijawab dengan nama Habib Abdullah Al Hadad, yang bertentangan dengan ajaran Islam.
- Mengajarkan cium kaki dan sujud kepada manusia, yang bertentangan dengan larangan Nabi Muhammad SAW.
Sumber miraj 70x: https://www.walisongobangkit.com/perbedaan-miraj-faqih-muqaddam-dengan-konsep-miraj-dalam-ilmu-tasawuf-menyingkap-distorsi-ajaran-baalawi/
Sumber pertanyaan kubur: https://www.youtube.com/watch?v=sKWBWVvq68c
Sumber cium kaki kabib : https://youtube.com/shorts/Uoeh1qNY_4A?si=n8oJ_NuztL8cjtq9
*5. Ajaran Sesat: “Meremas Susu Wanita di Jalan*
- Kitab Kunuz As-Sa’adah Al-Abadiyah karya Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi mencatat sebuah kisah tentang seorang habib yang meremas susu wanita di jalan untuk menghilangkan syahwatnya. Ini adalah bentuk pelecehan terhadap ajaran Islam dan martabat wanita.
*6. Menginjak Al-Qur’an Tidak Haram?*
- Ada kisah yang menyatakan bahwa salah satu habib di Balfagh melakukan tindakan menginjak Al-Qur’an sebagai bentuk karomah. Ini adalah penghinaan terhadap kitab suci Islam.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ZQe_w3eCdRc&t=694s
Dan masih banyak lagi penyimpangan lainnya yang menunjukkan bahwa ajaran sekte ini bukanlah bagian dari Islam yang murni.
*Kesimpulan: Saatnya Kembali ke Warisan Leluhur Kita yang Benar*
Kalau sekte Baklawi aja bisa memegang teguh warisan leluhurnya, kenapa orang Nusantara malah gampang banget menyerahkan jati dirinya ke ajaran yang bahkan sumbernya sendiri tidak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan menyimpang dari syariat Islam?
Sudah saatnya kita berpegang pada agama dan budaya yang benar,yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadist Nabi saw, bukan ajaran yang hanya berdasarkan mitos dan kepentingan sekelompok orang. Jangan sampai kita kehilangan jati diri hanya demi mengikuti sesuatu yang bahkan mereka sendiri tidak bisa buktikan secara ilmiah dan sejarah.