Yang mengaku-ngaku sebagai keturunan Baginda Nabi S.A.W (HABAIB YAMAN KLAN BA’ALWI) yang tidak mengikuti ADAB dakwah & AKHLAQ Nabi S.A.W. adalah tanda-tanda akhir zaman yang sudah diprediksi Baginda Nabi S.A.W.
Abdullah bin Umar berkata:
Saat kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bercerita tentang fitnah, panjang lebar beliau bercerita seputar fitnah itu hingga beliau menyebutkan tentang fitnah Al Ahlas
Seorang laki-laki lalu bertanya :
“Wahai Rasulullah, apa itu fitnah Al Ahlas?”
Beliau menjawab:
“Adanya permusuhan dan peperangan, kemudian fitnah sarra’ yg asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki Ahlu bait ku (keturunan Nabi) ia mengaku berasal dari keturunan ku padahal bukan , Wali-wali ku adalah orang yg bertaqwa, Kemudian orang-orang akan berdamai pada seorang laki-laki layaknya pangkal paha yang bertumpuk di tulang rusuk (kesepakatan yang semu) Kemudian akan muncul fitnah seorang yang buta (dengan kekuasaan), tidak seorang pun dari umat ini kecuali ia akan mendapat satu tamparan di mukanya (bencana kerusakan darinya).Ketika fitnah itu telah dianggap usai,namun fitnah tersebut justru berkelanjutan. Seorang laki-laki yang paginya beriman menjadi kafir di waktu sore,sehingga manusia akan menjadi dua kelompok; sekelompok orang yang beriman dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya,dan sekelompok orang yang penuh kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya.
Jika kondisi kalian sudah begitu,maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya (dekat kemunculannya).”
(Riwayat Abu Dawud No. 7304).
Siapapun yang mengaku keturunan Nabi saw tapi semua yang dilakukannya berlawanan dengan Nabi saw akan menjadi fitnah diakhir zaman. Itulah fitnah sarra’ yang keluar dari kedua kaki yang mengaku ahlu bait padahal bukan.
Keberadaan dan kepergiannya akan menjadi fitnah dikalangan muslimin. Bahkan juga menjadi fitnah dikalangan ahlu bait /dzuriat Baginda s.a.w. yang asli.
Mari kita lihat telah datangnya fitnah akhir zaman dari orang yang mengaku keturunan Nabi s.aw. (habib yaman klan ba’alawi) dari sejarah dan fakta yang terjadi di Indonesia,
Salah satu fakta sejarah adalah peristiwa Geger cilegon 1888 adalah gerakan rakyat melawan Belanda atas restu dua Syeikh. Adalah Syeikh Nawawi dan Syeikh Abdul Karim, yang mana menunjuk murid-muridnya untuk melakulan serangan umum.
Hasilnya gemilang, bangsa Belanda di Cilegon dan antek-anteknya mati dengan tidak ada yang lolos dari golok para pejuang.
Kemudian perjuangan tersebut di fatwa haram oleh Habib Utsman bin Yahya (Mufti Betawi yang diangkat oleh Belanda dengan gaji 100gulden/bulan dan mengaku sebagai dzuriat Nabi s.a.w.), hal itu jadi bahan tertawaan para keturunan pejuang, para Kiai dan masyarakat Cilegon.
Sekarang para Habib berceramah seolah oleh kakeknya itu para pejuang, yang paling berjasa pada bangsa ini.
Faktanya dari jejak sejarah kakek-kakek mereka (para habib yaman klan ba’alawi ) yang mengaku sebagai dzuriat baginda nabi s.a.w. adalah para penghianat bangsa..!!!, seperti :
1. Habib Ustman bin Yahya merupakan antek penjajah Belanda
2. Kapitan Arab perwakilan Belanda disetiap kabupaten yang anggotanya para Habib, mereka dibayar Belanda untuk memata-matai pergerakan perjuangan pribumi.
3. Komunis datang ke Indonesia dengan dipelopori dan diketuai para Habib.
Semoga umat Islam bisa segera sadar, bahwa fitnah akhir zaman yang datang dari orang para pengaku dzuriat Nabi s.a.w. saat ini telah ada di sekitar kita.
Waallahua’lam ….