Pulangkan Imigran Rasis, Negerinya Lebih Membutuhkannya

PULANGKAN IMIGRAN RASIS, NEGERINYA LEBIH MEMBUTUHKANNYA !
(NODA HITAM HADRAMIS YAMAN)

“Tamu yang tak diundang, seringkali disambut baik ketika mereka pergi !”

(William Shakespeare)

BERKACA DARI PALESTINA

Dua tahun setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II. Yaitu di tahun 1947, sebuah kapal besar merapat di Pelabuhan Haifa Palestina. Di atas dek tampak wajah-wajah yang layu, kurus, dan penuh penderitaan. Kemudian mereka membentangkan spanduk besar yang bunyinya : “Jerman telah menghancurkan keluarga dan rumah kami, jangan kau (Palestina) hancurkan juga harapan kami !”.
Kapal itu berisi imigran, atau lebih tepatnya PENGUNGSI YAHUDI dari berbagai penjuru Eropa yang berbondong-bondong menuju Palestina. Sebuah FOTO IKONIK mengabadikan momen tersebut. Kini foto itu telah membuat setiap hati akan miris dan menangis. Karena IRONI yang terjadi di kemudian hari. Dimana pada akhirnya, para pengungsi ini yang akan merampas tanah dan kemerdekaan Palestina dari pribuminya sendiri. Sebuah tragedi kemanusiaan terbesar di abad 20, dan praktik penjajahan keji yang masih ada hingga kini.

Kapal itu adalah salah satu dari ratusan kapal lainnya. Yang mengangkut ratusan ribu pengungsi Yahudi, bergelombang memasuki Palestina sejak 1920 hingga 1948. Setelah 6 juta kaum Yahudi dibantai oleh NAZI baik di Jerman dan di semua negara pendudukannya (Holocaust). Seluruh Eropa seolah menemukan momentum untuk mengeluarkan ras Yahudi dari setiap negerinya. Kenyataannya, semua negara menolak menampung mereka, karena reputasinya di banyak negeri yang pernah ditumpangi. Ras Yahudi terkenal arogan, licik dan serakah. Dimana mereka tinggal, disitu mereka berusaha mendominasi semuanya. Entah itu cermin dari kecerdasan atau keserakahan, atau mungkin gabungan keduanya. Entahlah…

(Kelak terdeteksi banyak Yahudi ras palsu bukan keturunan Ibrahim yang mengakuisisi Palestina. Mayoritas adalah cangkokan dari Keturunan Khazar Kaukasus, DNA mereka sama dengan Kaum Habaib Ba’alawi Yaman yang mengaku cucu Nabi di Nusantara).

Bukan tanpa alasan mereka menuju Palestina, karena:

Di jaman itu, Penduduk Yahudi dengan jumlah prosentase terbanyak di dunia (5%). Bandingkan di seluruh dunia jumlah penganut Yahudi kini hanya 0,2%.
Seperti Indonesia, Palestina adalah bangsa yang ramah. Mereka mewarisi semangat toleransi Salahudin Al Ayyubi. Yang menaklukkan tanpa pembantaian dan menghormati semua agama.
Ada Yerusalem. Kota Suci dari 3 Agama Abrahamik (Yahudi-Nasrani-Islam). Bagi Agama Yahudi, Yerusalem adalah bekas ibukota SOLOMON Yang Agung. Nabi dari kekaisaran mereka jauh di masa silam. Tentunya cocok bagi bangkitnya Pan Yudaisme.
Dalam penguasan Inggris, kolonialis yang pro Zionis. Palestina sebelum PD I adalah bagian dari Protektorat Khilafah Turki Utsmani. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mandat_Britania_atas_Palestina)
Palestina sudah menjadi tujuan awal untuk dikuasai oleh Gerakan Zionis (https://www.kompas.com/global/read/2021/11/06/190507770/sejarah-dan-awal-mula-zionisme?page=all).
Disokong oleg Deklarasi Balfour yang licik dan manipulatif antara Inggris dengan penguasa Moneter Internasional Rotschild (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7022261/deklarasi-balfour-1917-cikal-bakal-penjajahan-negara-israel-di-tanah-palestina).
Terpecah dan lemahnya Bangsa Arab, dan ini terbukti dengan kekalahan Aliansi Arab dalam Perang 6 Hari melawan Israel. Yang berdampak makin kokohnya Negara Israel atas Palestina.
Kini Palestina kondisinya hancur-lebur, miskin dan kelaparan, hampir tiap hari dibombardir dan dibantai tanpa ada perlawanan yang sepadan. Diperparah dengan mandulnya PBB yang selalu diveto negara Blok NATO manakala mau menghukum ISRAEL. Tiap hari tanah mereka digusur, rumah dirampas, situs-situs bersejarah terancam dihancurkan, bahkan ribuan makam-makam palsu Yahudi bermunculan seolah mereka layak memonopoli dan pemilik asli Tanah Palestina.

Walaupun tidak semua orang Yahudi mendukung gerakan Zionis. Terutama mereka kalangan Yahudi keturunan asli Abrahamik dan para aktivis kemanusiaan. Uri Davis, seorang warganegara Israel, akademik, aktivis dan pengamat-anggota pada Dewan Nasional Palestina yang hidup di kota Sakhnin, mengidentifikasi dirinya sebagai ‘Orang Yahudi Palestina anti-Zionis’. Davis menjelaskan, “Saya tidak menggambarkan diri saya sebagai seorang Yahudi Palestina. Saya sesungguhnya memang seorang Yahudi Palestina. Saya lahir di Yerusalem pada tahun 1943, di negara yang disebut ‘Palestina’ dan judul akta kelahiran saya adalah ‘Pemerintah Palestina’. Jadi, itu tidak berarti ‘di sini’ atau ‘di sana’. Nilai pentingnya hanya pada konteks politik di mana saya berada, dan konteks politik yang relevan dengan pekerjaan saya, kegiatan advokasi saya sebagai kritikus Zionisme. Saya adalah seorang Yahudi Anti-Zionisme !”

JEJAK KELAM IMIGRAN YAMAN

Lalu bagaimana dengan Imigran di Nusantara? Apakah ada peluang kisah tragis Palestina terulang dengan modus yang sama? Mari kita bersama mengupasnya.

Imigran Yaman, baik Kaum Ba’alwi ataupun Non Ba’alwi, memiliki rangkaian cerita yang relatif baru di Nusantara. Dan kesemuanya baru terekam lantaran inisiasi Kolonial Belanda yang mendatangkannya demi tujuan Imperialisme itu sendiri. Belanda yang traumatik dengan serangkaian perlawanan di Nusantara hingga mengalami kebangkrutan akut, hingga terpecah menjadi Luxemburg, Belgia, dan beberapa daerahnya lepas dianeksasi negara lain di Eropa. Untuk itulah mereka melakukan politik RASISME, yaitu SEGREGASI KELAS untuk meredam perlawanan Pribumi. Terutama perlawanan dari Umat Islam melalui berbagai Kesultanan yang bertebaran di pulau. Disinilah Belanda mendatangkan imigran yang siap bermigrasi besar-besaran dengan iming-iming yang pastinya menggiurkan untuk menjadi antek-anteknya. Bagaimana mungkin suatu kaum mau menempuh resiko berpindah dari negeri asalnya yang jauh kecuali dengan 2 alasan :

Kondisi di negeri asalnya yang minus dan sangat miskin.
Mendapatkan jaminan kemakmuran dan fasilitas di negeri tujuan.
Dan ketika mereka tiba dengan berbondong-bondong di Nusantara dengan berbagai fasilitas :

Naik kapal gratis milik Maskapai Belanda.
Mendapat tanah gratis dari Belanda.
Mendapat pekerjaan dan gaji di berbagai sektor untuk kepentingan Belanda. Mulai dari perkebunan, toko perniagaan milik Belanda (contoh : ayahnya Rizieq Syihab-FPI kerja di Apotek Belanda), hingga menjadi Kapitan Belanda di banyak kota dan menjadi Mufti yang berfatwa demi kepentingan Belanda (Usman bin Yahya, Mufti Betawi yang berfatwa sesat bagi penganut Thoriqoh dan haram memberontak pada Belanda).
Mendapat fasilitas warga kelas 2 dibawah Ras Kulit Putih Eropa, dan tentu saja di atas Pribumi termasuk golongan Ningrat (bangsawan Pribumi).
Mudah untuk dipahami bagaimana mereka TERLIBAT dalam berbagai PENGKHIANATAN kepada perjuangan pribumi. Hingga juga sangat bisa dimengerti bagaimana mereka ABSEN dalam berbagai momen penting menuju berdirinya NKRI yang berdaulat. Yaitu sebagai berikut :

Absen di dalam Pergerakan Nasional dan Budi Utomo (https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/745/budi-utomo-dan-pergerakan-nasional-indonesia).
Absen di dalam Sumpah Pemuda 1928 (setelah terkucil dan telat 6 tahun, baru mereka mendukung di 1934).
Absen di dalam perlawanan kepada Jepang.
Absen di dalam BPUPKI (kecuali Abdurrahman Baswedan, Yamanis non Ba’alwi, yang juga dimusuhi oleh mayoritas Imigran Yaman Ba’alwi). Secara jumlah Yamanis juga kalah dibanding Etnis Cina yang berjumlah 4 orang : Oei Tjong Hauw, Oei Tiang Tjoei, Mr. Tan Eng Hua, dan Liem Koen Hian).
Absen di dalam PPKI (terdiri dari berbagai suku di Indonesia, ada 12 orang etnis Jawa, 3 orang etnis Sumatera, 2 orang etnis Sulawesi, 1 orang etnis Maluku, 1 orang etnis Tionghoa, 1 orang etnis Kalimantan dan 1 orang etnis Nusa tenggara).
Absen di dalam Proklamasi 1945 (termasuk klaim Rumah Proklamasi adalah sumbangan imigran Yaman juga sangat lemah berdasarkan kronologis sejarah : https://historia.id/urban/articles/siapa-pemilik-rumah-proklamasi-vZVop/page/1)
Absen di dalam perjuangan mempertahankan Kemerdekaan. Maklumlah mantan majikannya akan comeback, tentunya lebih bergembira dengan posisi lamanya. Mereka absen di dalam peristiwa besar seperti Bandung Lautan Api maupun Hari Pahlawan 10 Nopember 1945 dengan Resolusi Jihad dari Hadrotussyaikh Hasyim Asy’ari.
Absen ketika Republik dalam posisi terdesak di dalam Agresi Militer 1 dan 2. Termasuk perjanjian-perjanjian di dalamnya.
Absen di dalam peristiwa bersejarah Serangan Umum Janur Kuning Yogyakarta 1 Maret 1949. Yang membawa kepada Konferensi Meja Bundar di Den Haag sebagai pengakuan Kedaulatan Utuh dari Belanda dan Internasional.
Juga tidak ditemukan jejaknya mereka berkorban di dalam Konfrontasi dengan Inggris-Malaya maupun pembebasan Papua Barat (Irian Jaya).
DAFTAR HITAM OKNUM YAMANIS

Daripada cerita indah, sungguh jauh lebih banyak masalah yang mereka timbulkan. Sejak awal kedatangannya di Nusantara hingga era kekinian jaman Reformasi. Untuk KAUM IMIGRAN NON-BA’ALWI awalnya mereka secara faham keagamaan sama dengan BA’ALWI. Namun karena mendapat perlakuan RASIS dari BA’ALWI, maka perlahan bergeser mengikuti faham WAHABI. Hingga semakin jauh akhirnya menjadi TAKFIRI dan terlibat kegiatan TERORISME. Terutama setelah mendapat sokongan dana dari proxy ZIONIS, ISLAM TRANS NASIONALIS pro KHILAFAH, macam Hizbut Tahrir, atau Al Qaedah pimpinan Imigran Yaman di Saudi Osama bin Laden maupun ISIS pimpinan Abubakar Al Baghdadi dari Yahudi Samaritan bernama asli SIMON ELLIOT.

Tokoh-tokoh Yamanis non-Ba’alwi Indonesia yang terlibat dalam hal ini antara lain adalah :

ABUBAKAR BA’ASYIR, ABU JANDAL ATTAMIMI, UMAR PATEK dan semua potensi yang muncul dari afiliasi dengan mereka yaitu golongan WAHABI TAKFIRI.

Penulis justru melihat potensi mereka lebih mudah diidentifikasi dan dilokalisir, karena menabrak budaya dan tradisi serta faham Islam di Nusantara. Yang lebih sulit dan diwaspadai adalah mereka yang faham dan ritualnya sama serta mampu menyusup ke sendi-sendi kebudayaan Nusantara. Namun bertujuan membelokkan sejarah, mengkooptasi kesadaran dan akhirnya melakukan KAPITALISASI AGAMA dan PERBUDAKAN SPIRITUAL atas nama KLAIM SESAT sebagai KETURUNAN NABI SAW. Padahal sejatinya baik secara Kajian Sejarah, Pustaka maupun Genetika mereka adalah sama sekali bukan Bangsa ARAB malah terindikasi keturunan Yahudi Ashkenazi Khazar Kaukasus !!! Mereka adalah IMIGRAN YAMAN KLAN HABAIB BA’ALWI.

Berikut ini daftar NODA HITAM mereka di Nusantara dari masa ke masa :

FATIMAH BA’BUD, istri muda yang meracuni SULTAN BANTEN ZAINUL ARIFIN, lalu mengangkat keponakannya ABDULLAH menjadi Sultan. Berhasil ditumpas dalam perlawanan Kyai Tapa & Tubagus Buang, dan putra Mahkota yang dibuang ke Srilanka dikembalikan menduduki tahta.
Keluarga Basyaiban dan Alatas membantu Belanda melawan Diponegoro (https://www.merdeka.com/jateng/menguak-jejak-komunitas-arab-di-magelang-ikut-terlibat-perang-diponegoro.html)
Usman bin Yahya, Mufti Betawi yang masyhur menjadi antek Belanda, bawahan dari Van Den Berg dan Snouck Hurgronje. Bukti surat-menyurat mereka dan kitab fatwanya yang mengharamkan pemberontakan sulit disangkal manusia yang masih waras akalnya. Dan beliau mendapatkan bintang tanda jasa dari Ratu Belanda Wilhemina yang didoakannya dengan doa sebagai penjilat Kolonial.
HABIB ABDURRAHMAN AZZAHIR. Pada 13 Oktober 1878, ia berkhianat terhadap rakyat Aceh. Dengan kompensasi menetap di Mekkah dengan menerima uang tahunan atas tanggungan pemerintah Kolonial Belanda, senilai 10.000 dollar Amerika (https://portalsatu.com/aceh-hari-ini-habib-abdurrahman-menyerah-kepada-belanda-2/#google_vignette)
MUSO AL MUNAWAR atau PAUL MUSSOTTE. Pemimpin Pemberontakan PKI di Madiun 1948. Dia juga aktor utama yang memecah SAREKAT ISLAM untuk sebagian berpindah haluan Komunis. Ada beberapa versi asal-usul MUSO, dari anak pegawai kantoran bernama Martorejo, hingga anak Kyai Hasan Muhyi, atau anak priyayi Ronowijoyo. Tapi sejarah membuktikan tidak mudah masuk di elit Partai Komunis dan menjadi pucuk pimpinannya. Komunis sendiri ideologinya dibangun Yahudi Khazar Ashkenazi KARL MARX, diperkokoh Yahudi Khazar Ashkenazi STALIN di Uni Soviet, dibawa Yahudi Khazar Ashkenazi Belanda HENK SNEEVLIET ke Indonesia, dan logisnya diserahkan ke pucuk pimpinan Keturunan Yahudi Khazar juga yang menyusup ke Pribumi. Sejarah Muso banyak versi, andai ada garis keturunan laki-lakinya maka hasil tes DNA akan membuktikan dia sebenarnya siapa. Bukan suatu kebetulan apabila dia sangat akrab dan bersahabat dengan STALIN, pemimpin Komunis Uni Soviet.
DN. AIDIT, Ketua PKI pemimpin pemberontakan G30/S/PKI. Terkait hal ini sudah banyak yang mengulasnya dengan bukti-bukti yang kuat. Walaupun Keluarga Habaib Ba’alwi mengelaknya karena merasa malu dan terancam kehormatannya. Namun apakah mereka bisa mengelak ketika afiliasi mereka di Yaman Selatan adalah dalam partai kiri Komunis-Sosialis?!? Lalu siapa Sekjen Partai kiri di Yaman Abdurrahman Assegaf, dan mantan Perdana Menteri Yaman Haidar Abubakar Alatas, juga mantan Wapres Abdurrahman Al Jufri yang gagal memberontak dan lari keluar negeri (ayah dari Ali Al Jufri, ulama yang sering mondar-mandir ke Indonesia, keturunan Ba’alwi Yaman yang tinggal di Uni Emirat Arab). Yaman Selatan dengan propinsi Hadramautnya adalah satu-satunya negara Komunis di Timur-Tengah dan pentolan-pentolannya adalah KLAN HABAIB BA’ALWI !!!
Pengeboman BOROBUDUR (1985), pelaku tiga HABIB bernama : Muhammad Jawad, Abdulkadir dan Husein Al Habsyi. Motifnya jelas ingin menghapus sejarah dan warisan luhur Nusantara. Dengan dalih sumber kesyirikan karena itu peninggalan Agama Budha. Ini mirip dengan Gerakan IKONOKLASME yang dipengaruhi KHAZAR di BYZANTIUM, ataupun penghancuran Patung Buddha terbesar di Afghanistan massif dari masa ke masa hingga era Taliban. Sekedar info berdasarkan Kajian Tes DNA pendiri Dinasti Durani, AHMAD SHAH DURRANI terindikasi dari Ras Bangsa Yahudi Khazar non Abrahamik, yang menyusup ke Etnis Terbesar Pashtun Afghanistan.
Dan di era Reformasi, mereka mendirikan organisasi terlarang FPI yang mendukung KHILAFAH PALSU dan terorisme Internasional. Pada akhirnya mereka memiliki agenda Politik untuk merebut negara serta sering memprovokasi umat dengan pecah belah melawan Negara. Tentu saja yang dijual adalah ‘klaim sesat sebagai CUCU NABI’.
Sejak berdirinya RA (Rabithah Alawiyah), yaitu 2 bulan sejak mereka absen dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Dimana mereka juga tidak mau bergabung ke NU 1926 yang diklaim manhajnya sama. Namun justru mereka melakukan politik rasis atas nama Keturunan Nabi, padahal organisasi ini hanya LOKALAN. Di Yaman tidak ada. Nasab mereka pun tidak pernah dapat isbat dari Yaman apalagi dari Iraq yang diaku sebagai negara leluhurnya. Harusnya ORGANISASI RASIS yang ANTI KESETARAAN dan penuh doktrin sesat yang melawan KEBHINEKAAN ini harus SEGERA DIBUBARKAN !!! (https://youtu.be/3zLXKRRHob8?si=JpbinovEGDCL5OL1)
Konflik dengan Keluarga Walisongo. Terkait fatwa Rasis Pernikahan Kafa’ah. Bisa dibaca secara runut dan utuh dari tulisan Kyai Ali Badri, keturunan Walisongo yang menikahi Habibah Ba’alwi. Padahal Walisongo diakui sebagai keturunan Yaman dalam kitab nasab mereka versi Yahudi Belanda Van Den Berg, SYAMSYU DZOHIROH, tapi keturunannya ditolak nasabnya. (https://beritabantul.pikiran-rakyat.com/tokoh/pr-2446762691/konflik-habaib-dan-keluarga-walisongo-12-kebanyakan-baalawi-hijrah-ke-indonesia-untuk-harta-dunia?page=5)
Terakhir, mereka melakukan pemalsuan sejarah NU, Hari Proklamasi, Bendera Merah-Putih, Lambang Burung Garuda, hingga nasab silsilah Raja-Sultan Nusantara, termasuk membuat makam-makam palsu dan mengubah namanya menjadi YAMANIS. Khusus untuk HAMID AL GADRI yang katanya perancang Lambang Burung Garuda tapi sudah ditolak para sejarawan. Dia diklaim sebagai BA’ALWI, tapi penulis ragu berdasarkan Kajian Tes DNA keluarga AL GADRI yang berhalogroup R. Besar kemungkinan mereka di-BA’ALWIKAN demi kepentingan Kolonialis.
Akhirul Kalam, negeri ini adalah negeri yang indah, subur, makmur dan kaya dengan warisan budaya, sejarah serta sumber dayanya. Penduduknya juga ramah dan bersahabat. Tapi ingatlah, bangsa yang ramah ini tercatat dalam sejarah sangat tegas kepada TAMU yang KURANG AJAR. Bagaimana Utusan Mongol yang ditakuti di seluruh dunia pernah dipotong telinganya ketika mengancam Prabu Kertanegara dan bagaimana NKRI juga merdeka dengan segala perjuangan kepahlawanan. Kita merdeka menolak hadiah dari penjajah seperti negara lainnya, tapi kita merdeka dengan merebut dan mengusir penjajahnya. Penjajah sudah pergi, bila sisa anteknya tidak tahu diri, maka lebih baik mereka DIPULANGKAN KE YAMAN, karena negeri mereka yang katanya penuh BERKAH tapi sesungguhnya MISKIN MENDERITA jauh lebih membutuhkan mereka daripada negeri kita yang sebenarnya akan jauh lebih baik tanpa mereka. Tanpa IMIGRAN SESAT perampok umat, agama dan sejarah !!!

“Hari pertama menjadi tamu, hari kedua menjadi beban, dan hari ketiga menjadi hama.”

(Jean de Bruyere)

Wassalamu’alaikum wr.wb, Salam Sejahtera, Rahayu Nusantaraku !

Penghujung Ramadhan 1445H, Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin,

KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT

Sumber tulisan : https://rminubanten.or.id/pulangkan-imigran-rasis-negerinya-lebih-membutuhkannya/




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *