Secara umum, pemalsuan kuburan oleh Klan Ba’alwi dapat mencakup berbagai tindakan seperti memalsukan identitas jenazah, mengubah lokasi kuburan tanpa izin, atau memalsukan dokumen terkait pemakaman.
Banyak bukti berserakan bahwa makam-makam kuno yang di-Ba’alwi-kan, mereka melakukan itu dengan modus untuk menciptakan wisata religi yang menghasilkan secara kapital agar dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat luas, namun secara ilegal tanpa landasan ilmu filologi dan ilmu arkeologi.
Kasus serupa merambah ke tokoh-tokoh pahlawan nasional yang nasabnya di-Ba’alwi-kan dan juga simbol-simbol negara yang di klaim oleh Klan Ba’alwi sebagai hasil dari cipta dan karya mereka. Ini bentuk serangan sistematis terhadap kenyataan dan kesejarahan bangsa.
Rekayasa dan manipulasi penulisan sejarah yang dilakukan Klan Ba’alwi untuk sebuah kepentingan penguasaan dalam memperkokoh hegemoni politik dan sekaligus menyingkirkan lawan-lawannya
Sadar atau tidak, penulisan sejarah hasil rekayasa dan manipulasi oleh Klan Ba’alwi telah menutup peristiwa-peristiwa sejarah yang sebenarnya lebih besar dan lebih penting untuk diketahui oleh rakyat Indonesia daripada penulisan sejarah hasil rekayasa.
Hal-hal tersebut di atas mengakibatkan generasi sekarang dan generasi mendatang tidak lagi mengetahui sejarah yang sebenarnya. Hal ini diperparah dengan maraknya pemalsuan-pemalsuan sejarah dan pemalsuan-pemalsuan penulisan sejarah yang beredar secara luas. Bukan hanya di media-media sosial saja, melainkan juga di media-media besar arus utama.
Klan Ba’alwi melakukan rekayasa dan manipulasi serta pemalsuan sejarah bangsa lewat doktrin-doktrinnya di setiap mimbar yang mereka dirikan. Mereka sangatlah lihai berkamuflase, maka berhati-hatilah..
Waallahu Alam
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi, DPP PWI Laskar Sabilillah