SILSILAH KESULTANAN PALEMBANG, versi JALUR SUHUNAN CIREBON ing GUNUNG JATI

SILSILAH KESULTANAN PALEMBANG, versi JALUR SUHUNAN CIREBON ing GUNUNG JATI

Beberapa nama yang mengalami distorsi:

1. Raden Panca Negara

Di dalam catatan silsilah Raden Haji Abdul Habib, nama Raden Panca Negara disebut sebagai putra dari Brawijaya Penguasa Wilwatikta.

Padahal hampir seluruh data silsilah Kesultanan Palembang mengarah kepada keluarga Syekh Maulana Ishaq.

Dengan demikian yang dimaksud Raden Panca Negara ini adalah Syekh Ishaq Tamsyi bin Syekh Ibrahim Maulana Abu Ishaq, dimana Syekh Ishaq Tamsyi sendiri adalah “anak angkat” Prabu Kertawijaya Wilwatikta Majapahit.

2. Sunan Gunung Jati

Salah seorang putra dari Syekh Ishaq Tamsyi (Syekh Suta Maharaja) bernama Syekh Zen Abdul Qadir.

Dikarenakan tinggal di Cirebon, Syekh Zen dikenal dengan nama Suhunan Cirebon ing Gunung Jati. Dan gelarnya ini mengakibatkan terjadi distorsi dengan tokoh Sunan Gunung Jati ing Cirebon (Syarif Hidayatullah) dan Pangeran Fatahillah.

Distorsi ini telihat pada silsilah Kesultanan Kelantan, yang menyebutkan Kesultanan Palembang sebagai keturunan Ahmad Fatahillah (Syarif Hidayatullah).

3. Sunan Giri

Syarif Zen Abdul Qadir, yang juga merupakan ibnu Ishaq bin Ishaq bin Ibrahim, membuatnya terdiatorsi dengan keturunan Syekh Maulana Ishaq yang lain yakni Sunan Giri bin Pangeran Wali Lanang bin Syekh Ibrahim Zainal Akbar.

Hal ini dikerenakan Pangeran Wali Lanang seringkali dianggap sebagai Maulana Ishaq bin Syekh Ibrahim.

4. Pangeran Wira Kusuma Cirebon

Pangeran Wira Kusuma Cirebon menurut pendapat Prof Agus Sunyoto adalah anak Pangeran Cirebon.

Pangeran Cirebon oleh sebagian pihak dianggap sebagai anak dari Pangeran Cakrabuana. Namun nama Pangeran Cakrabuana diberbagai silsilah Palembang tidak ditemukan.

Dengan demikian, Pangeran Cirebon disini maksudnya sosok yang berasal dari keluarga Syekh Maulana Ishaq, yakni Syekh Zen Abdul Qadir yang bergelar Suhunan Cirebon ing Gunung Jati.

5. Pangeran Adipati Sumedang

Salah seorang anak Pangeran Wira Kusuma Cirebon (Raden Kiai Nuruddin atau Maulana Ali Mahmud Nuruddin), yakni Maulana Abdullah dengan gelar Pangeran Adipati Sumedang.

Gelar Pangeran Adipati Sumedang itu terkadang dianggap sebagai Pangeran Santri yang merupakan Adipati di daerah Sumedang.

Meski keduanya diperkirakan hidup satu generasi, namun mereka bukan sosok yang sama. Dikarenakan Pangeran Santri sendiri adalah anak dari Maulana Muhammad bin Maulana Abdurrahman Pangeran Panjunan, yang bukan dari Trah Syekh Maulana Ishaq.

WaLlahu a’lamu bishshawab

 

Sumber: Grup FB Kajian Nasab Qabilah Al Hasani dan Sejarah Ahlul Bayt Nusantara https://m.facebook.com/groups/953011948494045




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *