SILSILAH NASAB SUNAN GUNUNG JATI III MENURUT ISBAT RESMI NAQOBAH ANSAB KERAJAAN MAROKO

SILSILAH NASAB SUNAN GUNUNG JATI MENURUT ISBAT RESMI NAQOBAH ANSAB KERAJAAN MAROKO
Berikut ini silsilah nasab Syarif Zein Abdul Qodir (Sunan Gunung Jati III) menurut isbat resmi dari Naqobah Ansab (lembaga pencatat Nasab) Maroko.
Wali Songo merupakan dzuriyah (keturunan) Nabi Muhammad Saw. dari jalur al-Kazimi al-Husaini dan al-Jailani al-Hasani.
Catatan nasab Wali Songo terkonfirmasi dan terintegrasi secara empiris di sejumlah Naqobah Ansab (lembaga pencatat nasab) di negara Timur Tengah.
Termasuk negara Uzbekistan, Lebanon, Irak, dan Maroko.
Baca Juga: 4 Ulama Bergelar Sunan Gunung Jati yang Wajib Diketahui
Untuk dzuriyah (keturunan) dari jalur al-Kazimi al-Husaini, dikenal dengan sebutan Sayyid.
Di antaranya Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat dan keluarga mereka.
Sementara dzuriyah dari jalur al-Jailani al-Hasani, dikenal dengan sebutan Syarif.
Di antaranya Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati dan keluarga mereka.
Para Sayyid/Syarif sudah datang ke Nusantara sejak abad 14 (1300 M).
Para Sayyid yang datang ke Nusantara, membangun lembaga dakwah bernama Wali Songo (jumlahnya nggak cuma 9 orang, tapi lebih).
Wali Songo itu bukan jumlah tokoh, tapi nama lembaga.
Para Sayyid/Syarif ini hidup damai dan berasimilasi dengan warga lokal.
Mereka menanggalkan nama fam dan menggantinya dengan sekadar sebutan Raden atau Kiai atau Gus. Ini dilakukan agar bisa berdakwah secara santuy, santun, dan nihil peperangan.
Meski hidup berbaur-damai dengan warga lokal, mereka tetap menulis catatan nasab kok.
Dan catatan nasab yang ditulis sejak periode 1400-1600 M ini, terus mutthasil (bersambung) hingga saat ini. Ini penting untuk diketahui, agar kita selalu berpikir secara ilmiah.
Baca Juga: Silsilah Sunan Kudus Menurut Isbat Resmi Naqobah Ansab Maroko
Berikut ini catatan nasab Syarif Zen Abdul Qodir (Sunan Gunung Jati) menurut isbat resmi dari Naqobah Ansab (lembaga pencatat nasab) Maroko.
Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah Saw
Sayyidah Fatimah
Sayyidina Hasan
Syarif Hasan al-Mutsanna
Syarif Abdullah al-Kamil
Syarif Musa al-Jun
Syarif Abdullah ats-Tsani
Syarif Musa ats-Tsani
Syarif Dawud Amir Makkah
Syarif Muhammad
Syarif Yahya az-Zahid
Syarif Abu Sholeh Musa Jaki Dausat
Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Jailani
Syarif Sholeh
Syarif Abdul Aziz
Syarif Abdurozak
Syarif Abdul Jabbar
Syarif Syu’aib
Syarif Abdul Qodir
Syarif Junaid
Syarif Maulana Ishaq
Syarif Ishaq Tamsy
Syarif Zein Abdul Qodir
(Sunan Gunung Jati)
Di antara putra Sunan Gunung Jati adalah Syarif Sulaiman Mojoagung. Catatan silsilah Sunan Giri ke bawah, banyak tersimpan di manuskrip-manuskrip yang ada di kasepuhan-kasepuhan dan pesantren-pesantren dzuriyah Wali Songo.
Manuskrip tersebut selalu terjaga dan terupdate setiap zaman.
Selama ini, banyak yang menyembunyikan manuskrip silsilah Wali Songo atas nama ketawadhu’an. Saat ini, manuskrip-manuskrip itu sudah mulai dimunculkan, atas nama ilmu pengetahuan dan stabilitas kebangsaan.
Dan ini penting untuk dipahami sebagai bagian dari kekayaan islam nusantara.

SEJARAH GENERASI SUNAN GUNUNGJATI

Cirebon kedatangan Ulama yang bernama Syekh Datuk Kahfi. Syekh Datuk Kahfi mendirikan padepokan di Giri Amparan Jati Cirebon.
SYARIF HIDAYATULAH dan SYARIF ZEN ABDUL QADIR berbeda orang.
Syekh Datuk Kahfi setelah wafat dikenal sebagai Susuhunan Gunung Jati Cirebon, dan kedudukannya sebagai pimpinan padepokan diserahkan kepada menantunya bernama Syarif Hidayatullah atau dikenal sebagai Susuhunan Gunung Jati Cirebon II.
Sementara pelanjut perjuangan dakwah dari Susuhunan Mojogung Gunung Jati II diamanatkan kepada Syarif Zen Abdul Qadir bin Syarif Ishaq Tamsyi al Hasani, yang kemudian dikenal sebagai Susuhunan Mojogung Gunung Jati III.
Diperkirakan Padepokan Giri Amparan Jati medapat dukungan penuh penguasa Cirebon, mengingat Syarif Hidayatullah juga merupakan menantu dari Pangeran Cakrabuana, penguasa Cirebon setelah Sayyid Jahiduhin.
Hal inilah yang membuat Padepokan Giri Amparan Jati berkembang pesat. Syarif Hidayatullah Susuhunan Gunung Jati II atau Susuhunan Giri Amparan Jati II pada periode kepemimpinan selanjutnya diteruskan oleh Syarif Maulana Fatahillah yang dikenal sebagai Susuhunan Gunung Jati Cirebon III atau Susuhunan Giri Amparan Jati Cirebon III.
WaLlahu a’lamu bishshawab



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *