Sunan Gunung Jati Cirebon Dipastikan Bukan Nasab Bani Alawi, Zuriyah Nabi dari Jalur Al Kazimi

Sunan Gunung Jati Cirebon Dipastikan Bukan Nasab Bani Alawi, Zuriyah Nabi dari Jalur Al Kazimi

Tokoh lintas keturunan Walisongo dan terutama keturunan langsung Sunan Gunung Jati, baik keturunan Kesultanan Cirebon dan Banten, maupun daerah lainnya seperti Purwakarta, Sukabumi & Garut, menghadiri bahtsul masail Gotrasawala Ponpes Benda Kerep Cirebon, Sabtu 30 Juli 2023.

 

Hasil Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Benda Kerep, Cirebon, menyepakati bahwa Sunan Gunung Jati Cirebon bukan keturunan atau termasuk nasab Bani Alawi (Ba Alawi).

Keputusan itu merupakan hasil diskusi dan bedah nasab Risalah Gotrasawala Benda Kerep Cirebon dari tokoh lintas keturunan Walisongo dan keturunan langsung Sunan Gunung Jati, baik dari Kesultanan Cirebon dan Banten, maupun dari daerah lain. seperti Purwakarta, Sukabumi dan Garut, pada Sabtu 30 Juli 2023.

Dilansir dari akun Facebook Sejarah Cirebon, mereka yang hadir saat bahtsul masail ini adalah:
1. Tuan rumah, yang mengumumkan hasil kesimpulan KHR. Ahmad bin Hasan dan para kasepuhan Kiai Keluarga Benda Kerep: KH Muayyad, KH abdurrahman, dan KH Muhammad.
2. Ketua Panitia, Raden Noval Saefullah
3. Ketua Umum NAAT (Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah), Bandara Kyai Ilzamuddin Al Quddusi Madura
4. Ketua LP3SN NAAT, KH Abdul Hanan Madura
5. Pustakawan Kanoman Cirebon, Mas Farihin.
6. Kraton Kasepuhan Mertasinga, Pangeran Fachri Martakusumah
7. R.Tb. Nurfadhil Al Bantani
8. KH Imaduddin Usman Albantani
9. KRT. Faqih Wirahadiningrat trah HB Yogyakarta
10. R. M. Panji Natanagara trah HB Yogyakarta
11. Utusan Patih Khodiron Kanoman
12. Tengku Al Qusyasyi Aceh
13. H. Erwin Forsil
14. Syarif Zabidi Madura
15. Gus Islah Surakarta

Setelah dilakukan diskusi dan bedah nasab, baik dari Kajian :
1. Manuskrip
2. Kitab Nasab
3. Isbat Internasional
4. Uji Genetika Test DNA

Diskusi dan kajian ilmiah ini menghasilkan kesimpulan :

1. “Bahwa Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah bukanlah dari jalur turunan Ba’alawi Yaman, melanikan dari Jalur Al Bukhari Al Khazimi Al Husaini
2. Nasab Ba’alawi disimpulkan Mukhtalaf Fih ( di dalam nya ada perbedaan pendapat)

Dari peristiwa bersejarah ini akan menjadi pondasi bagi langkah maju Pelurusan Nasab Dzurriyah Nabi di Nusantara.
Berdasarkan hasil musyawarah di Ponpes Benda Kerep Cirebon, silsilah Syekh Syarif Hidayatullah yang paling kuat (mendekati kebenaran) adalah sebagai berikut:
Jalur laki-laki.
1. Syarif Hidayatullah
2. Abdullah umdatuddin
3. Ali Nuruddin
4. Jamaluddin Husein
5. Mahmud Nasruddin
6. Jalaluddin
7. Ahmad Kabir
8. Jalaluddin al-bukhori
9. Ali al-bukhori
10. Ja’far
11. Muhammad
12. Mahmud
13. Ahmad
14. Abdullah
15. Ali
16. Ja’far Zaki
17. Ali al-naqi
18. Muhammad al-taqi
19. Ali al-ridho
20. Musa al-kazim
21. Ja’far Sodiq
22. Muhammad al-baqir
23. Ali zaynal ‘Abidin
24. Sayyidna Husein
25. Sayyidina Ali+sayyidah Fatimah al-zahra binti Sayyidina Muhammad SAW

Kitab-kitab yang menjadi rujukan dalam bahtsul masail itu Kitab al-Majdi, Syajaroh Mubarokah, Umdatut Thalib, Kitab al-Ashili, Sadaat Bukhoro, Bahrul Matholib, Tarikh Hindi, Syajaroh Tholibiyah, manuskrip Syekh Hasan Muhyi yang berjudul: hadza silsilah kyai Hasan Muhyi min Adam ilannabi Muhammad wa ila jamiy’i awliya’i tis’ah riwayat sultan Kanoman Muhammad khoyruddin, yang ditulis pada abad 12 Hijriyah.

Pertemuan dan pembahasan secara ilmiah nasab Sunan Gunung Djati ini dilakukan setelah adanya penolakan terhadap nasab habib-habib di Nusantara yang tersambung kepada Rasulullah SAW. Kajian ini dilontarkan oleh ulama Banten, KH Imaduddin, yang menyebutkan nasab para habib dari Ba’alawi terputus ke Rasulullah SAW atau dalam artian mereka tidak tersambung sebagai keturunan Rasulullah SAW. (*)

 

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *