TANYA JAWAB MUKIBIN HABIB KLAN BAALAWI DAN KYAI IMAD TENTANG UBADILLAH

TANYA JAWAB MUKIBIN HABIB KLAN BAALAWI DAN KYAI IMAD TENTANG UBADILLAH
1.
Mukibin menulis: “kitab Ar Razi juga tidak pernah mengingkari bahwa Sayid Ahmad Bin Isa punya putra bernama Sayid Ubaidillah. Ar Razi hanya menyebutkan 3 putra dari Sayid Ahmad dan tidak ada pengingkaran dari Ar Razi kalau Sayid Ahmad punya anak yang lain.”

Kyai Imad menjawab: kalimat Ar-razi yang menerangkan bahwa anak Ahmad bin Isa tiga menggunakan “jumlah ismiyah” yang menunjukan ta’kid (kuat), “Anak ahmad bin Isa itu tiga: Muhammad, Ali dan Husain” kalimat itu jelas dan tegas, bukan dua dan bukan empat. Berbeda jika ada kalimat yang menunjukan sebagian seperti: “diantara anak Ahmad bin Isa itu tiga: Muhammad, Ali dan Husain” kalimat semacam ini memungkinkan masuknya nama lain.

2.
Mukibin menyatakan: “ada kitab yang menerangkan bahwa Ahmad bin Isa mempunyai anak bernama Ubaidillah, yaitu kitab Syarhul Ainiyyah karangan Habib Ahmad bin Zen al-Habsyi”.

Kyai Imad Menjawab: “kitab Syarhul Ainiyyah adalah kitab yang dikarang abad 12 hijriah, sedangkan Ubaidillah wafat pada tahun 383 h. bagaimana bisa kitab yang ada di abad 12 H bisa menjadi saksi keberadaan orang yang hidup di abad 4 h. dalam ilmu hadis, begitupula nasab, dibutuhkan yang namanya ittisolurriwayat (ketersambungan riwayat), tidak boleh suatu zaman berbeda dengan zaman sebelumnya dalam suatu riwayat. Pertanyaannya, dari mana kitab syarhul ainiyah mengambil referensi bahwa Ahmad bin Isa punya anak bernama Ubaidillah? Tidak disebutkan sumbernya apa. Karena memang tidak ada kitab yang sezaman dengan ubaidillah menyebutkan ia keturunan Nabi Muhammad SAW. atau ia anak dari Ahmad bin Isa”.

3.
Mukibin menulis: “Para Ulama Sejak 5-6 Abad Lalu Yang Mengakui Nasab Sayid Ubaidillah Bin Ahmad”.

Kyai Imad menjawab: pernyataan ini tidak dibarengi dalil sedikitpun, karena kitab-kitab yang disebutkan kemudian adalah kitab kitab abad 10 h ke atas.

4.
Mukibin menulis: bahwa Imam Sakhowi dalam kitab Ad-dlauillami’ menyebut nama ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa.

Kyai Imad menjawab: Imam Sakhowi hidup abad ke 10 H. ia wafat tahun 902 H. dalam kaidahnya: kitab abad sepuluh harus sama dalam periwayatan sejarah dan nasab dengan kitab sebelumnya, kecuali pemikiran, ia boleh berbeda dengan abad sebelumnya, tapi riwayat tentang sejarah dan nasab, harus ada referensi kitab sebelumnya tidak boleh berbeda, jika berbeda tanpa sanad itu tertolak secara ilmiah. Sedangkan kitab abad 5-9 H menyatakan Ahmad bin Isa tidak punya anak bernama Ubaidillah.

5.
Mukibin menulis: bahwa Ibnu Hajar al-haitami dalam kitab mu’jam, Imam Abu Salim Al Maghrib dalam kitab Bahjatul Mafakhir fii Ma’rifatin Nasab Ali Alfakhir, Imam Ibnu ‘Imad Asy Syafi’I dalam Syadzaratudzahab, Imam Abdurrahman Bin Muhammad Al Khotib dalam kitab Al Jauharus Syafaf fii Fadhoili wa Manakibi Assadah Al Asyrof, menurut mukibin semuanya ulama ini menyebutkan bahwa Ahmad bin Isa mempunyai anak bernama Ubaidillah.

Kyai Imad menjawab: Ibnu Hajar wafat tahun 974 H., Imam Abu salim al Magribi tidak punya kitab yang bernama Bahjatul mafakhir, kitabnya bernama Ar-rihlah al-Iyasyiah, ia wafat tahun 1090 H., Ibnu imad yang beliau sebut bermadzhab syafi’I itu salah, seharusnya ia bermadzhab hambali. Ibnu Hajar yang bermadzhab syafi’I tidak mempunyai kitab syadzaratudzahab. Ibnu Imad al-hambali ulama abad 11 H. ia wafat 1089 H, Imam Al-khotib ulama abad 9 H. ia wafat tahun 855 H. namun MLR tidak menyebutkan ibaroh kitab ini seperti apa, jadi belum bisa dipercaya. dalam kaidahnya: kitab abad 9-10 H. harus sama dalam periwayatan sejarah dan nasab dengan kitab sebelumnya, kecuali pemikiran, ia boleh berbeda dengan abad sebelumnya, tapi riwayat tentang sejarah dan nasab, harus ada referensi kitab sebelumnya tidak boleh berbeda, jika berbeda tanpa sanad itu tertolak secara ilmiah. Sedangkan kitab abad 5-9 H menyatakan Ahmad bin Isa tidak punya anak bernama Ubaidillah.

Catatan keterangan: Mukibinnya adalah Muhammad Ludfi Rocman (MLR) kiai asal Purwerejo Jawa tengah




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *