SAAT INI SEJARAH SEDANG DALAM MASA KRITIS!!!
Disini “KAMI” akan menyampaikan tentang menjaga sejarah sebagai Anak Bangsa. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yg menghormati dan menjaga sejarah nya.
Sejarah merupakan identitas suatu bangsa, menjaga peninggalan sejarah berarti memelihara identitas bangsa agar supaya dapat di lanjutkan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang
Banyak sekali peninggalan sejarah di Indonesia yang sebenernya harus kita lestarikan keberadaannya. Kalau tidak kita siapa lagi yang akan merawat dan menjaga peninggalan sejarah di Indonesia? Peninggalan sejarah tersebut bermanfaat bagi bangsa Indonesia, Adapun manfaat peninggalan sejarah adalah sebagai berikut:
– Menambah kekayaan dan khasanah budaya bangsa kita.
– Menambah pendapatan negara melalui kegiatan wisata.
– Sebagai bukti nyata peristiwa sejarah yang dapat kita amati sekarang.
– Dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
– Sangat membantu dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.
– Dapat mempertebal rasa kebangsaan.
– Dapat memperkokoh rasa persatuan.
PENGAKU-NGAKUAN SEJARAH INDONESIA OLEH SEBAGIAN “OKNUM” WARGA YAMAN YG SAAT INI MALAH DISANJUNG-SANJUNG SEBAGIAN MASYARAKAT??
Sungguh sangat menjadikan sebuah pertanyaan besar, bagaimana dengan mudahnya warga yaman menceritakan tentang Indonesia bahwa nenek moyangnya lah berperan atas KEMERDEKAAN RI, membuat lagu Indonesia Raya??
Sebagaimana juga dengan pendirian Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang di klaim berdirinya ormas terbesar di Indonesia tersebut atas jasa dan restu dari oknum warga yaman??
Beberapa pahlawan seperti Pangeran Diponegoro dijadikan Bin yahya, Tuanku Imam Bonjol dijadikan bin Shihab, KRT. Sumodiningrat diaku oleh Majelis Pengajian sebagi hasan bin thoha bin yahya,
Dahulu namanya dibuat: Sayid ahmad bin thoha bin yahya sehingga warga seputaran makam Jejeran mengenalnya dengan nama tersebut. Berbeda dengan data ahli waris dan Keraton yg tertulis rapi turun temurun.
BERTOLAK BELAKANG SEJARAH
Pengakuan-ngakuan tersebut saat ini wajar bilamana banyak yg menolak dengan keras, sebab banyak hal yg betolak belakang dengan penelitian Ahli Sejarah (Guru Besar, Dosen, Akademisi, Pemerhati) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Arsip Nasional, Keraton dll.
Hasil penelitian dibuatkan no registrasi tercatat dengan rapi, bahkan diberikan tanda “Cagar Budaya” agar tahu bahwa tempat tersebut sudah menjalani observasi.
Tentunya “KAMI” akan selalu bekerja sama dengan bebagai pihak untuk menjaga dari klaim sepihak warga yaman tersebut.
TERAKHIR
Sikap oknum warga yaman yang tidak menghargai atas nama kemanusiaan. Oknum yg mengaku Habib, namanya inisial Hanif A yang di atas mobil komando, di depan jamaahnya sambil memegang mikrofon teriak-teriak: “Kami adalah majikan kalian, kami adalah pemilik bangsa. Kami adalah pemilik kedaulatan,” ucap Hanif A dalam unjuk rasa “Aksi Bela Rakyat 411” Jumat (4/11/2022).
Bahar Smith yang mengatakan dzuriat Walisongo sudah tidak ada.
Ada juga murid Bahar yang bernama Gilang mengatakan “1 Habib bodoh sama dengan 70 kiai alim.”
Dan masih banyak lg warga yaman yg menyampaikan kita tidak lebih mulya dari pada mereka.
Mau sampai kapan Bangsa Indonesia mampu diam menahan diri dan membiarkan bangsanya sendiri dihasut, diadu domba, diperdaya, diperalat bahkan diperbudak oleh manusia-manusia keturunan yaman yang nota bene pendatang.
Hai putra putri Aceh, hai putra putri Sumatera, hai putra putri Kalimantan, hai putra putri Sulawesi, hai putra putri Maluku, hai putra putri Papua, hai putra putri Nusa Tenggara, hai putra putri Bali, hai putra putri Madura, hai putra putri tanah Jawa, kalian adalah pewaris-pewaris negeri Indonesia ini.
Jangan sampai di negeri kalian sendiri, yang direbut dari penjajah dengan darah kakek-kakek kalian sendiri. Kemudian negeri ini kehormatan kalian gadaikan, kalian jadikan hal yang menghinakan daripada perjuangan kakek-kakek kalian sendiri. Jangan menjadi budak dari bangsa-bangsa selain kalian.
Jayalah Negeri Ini, Jayalah Bangsa ini, Jayalah Nusantara, Jayalah Indonesia Raya 🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Hormat kami, 9 Januari 2023
Bani Selo